Pakar: Resistensi Antimikroba Bisa Ditangani Dengan Pendekatan One Health

Ilustrasi obat. (Pinterest)

Purwakarta Update | Pakar menyebut resistensi antimikroba bisa ditangani dengan baik dengan menggunakan pendekatan One Health. Apa itu?.

Menurut Profesor Kesehatan Masyarakat dan Epidemiologi dari Universitas Diponegoro, Prof. dr. Agus Suwandono, MPH., Dr.PH., pendekatan dan kolaborasi intersektorial dapat menjadi salah satu upaya untuk menangani kejadian resistensi antimikroba (AMR) di Indonesia.

Baca Juga:  Ini Bentuk Perhatian Pemkab Purwakarta kepada PABBSI

“Dalam menangani kejadian AMR, prinsip pendekatan One Health, yakni koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi perlu dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan terkait (intersektoral),” kata Prof. Agus dikutip dari ANTARA.

Baca Juga:  Ini Daftar Tiga Nama Calon Sekda Jabar, Siapa Saja?

“Pemerintah Indonesia sendiri sudah menetapkan kebijakan berupa Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di rumah sakit-rumah sakit melalui Permenkes No.8 Tahun 2015 dan juga terdapat beberapa peraturan penggunaan antibiotik di luar rumah sakit,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Prof. Agus yang merupakan Koordinator Indonesia One Health University Network (INDOHUN) itu mengatakan tidak hanya peran pemerintah yang diperlukan dalam penanganan AMR. Seperti pandemi COVID-19, program-program pemerintah akan berhasil jika didukung juga oleh masyarakat.

Baca Juga:  Tinjau Destinasi Wisata di Pangandaran, Uu Ruzhanul Ulum: Boleh, Asal Terapkan Prokes