Diundang Ke Ciracap Sukabumi, Dedi Mulyadi Malah Terima Curhatan

JABAR NEWS | SUKABUMI – Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Selasa malam (18/04/2017) memenuhi undangan warga Ciracap Kabupaten Sukabumi untuk menghadiri sebuah acara yang dihelat oleh warga setempat.

Tak lama setelah sampai di lokasi, Budayawan Sunda tersebut malah menerima curhatan dari para nelayan yang berasal dari Ujung Genteng, kabupaten yang sama.

Berdasarkan pantauan, para nelayan tersebut terlihat mengeluh akibat musim paceklik yang tengah mereka alami. Beberapa diantara mereka bahkan tidak bisa menutup biaya operasional melaut sehari-hari. Hal ini berakibat pada jumlah tangkapan ikan yang mereka peroleh, kian hari kian berkurang.

“Disini sedang musim paceklik Kang, kami mohon maaf sampai datang kemari karena mendengar ada Akang mau hadir, sekalian saja kami sampaikan ini semua. Kiranya, Kang Dedi ada solusi atas permasalahan yang kami hadapi,” tanya Asep Jeka selaku Ketua Kelompok Nelayan Andalan, Ujung Genteng, Sukabumi.

Baca Juga:  Sausap-saulas Toponimi Purwakarta (12): Lalakon Pangguyangan Badak

Menanggapi curhatan para nelayan, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan di kabupaten yang dia pimpin selama dua periode, yakni Purwakarta, terdapat sebuah skema program yang bisa menanggulangi kerugian yang diderita oleh para petani. Program tersebut bernama Asuransi Pertanian.

Program yang menggulirkan penggantian biaya operasional untuk para petani yang gagal panen tersebut dinilai oleh Dedi dapat juga diterapkan kepada para nelayan dengan skema yang sama.

Baca Juga:  Mau Jadi CEO Perusahaan? Ikuti Program Satu Desa Satu Perusahaan

Sehingga, meski nelayan tidak mendapat hasil tangkapan ikan, paling tidak, biaya operasional mereka bisa tertutupi dengan skema asuransi tersebut.

“Saya itu di Purwakarta ada Asuransi Pertanian. Kalau untuk nelayan, bisa juga tuh ada Asuransi Nelayan. Artinya, saat tangkapan melimpah dan uang didapat, bisa digulirkan untuk preminya, sehingga saat musim paceklik. Kalau untuk Purwakarta mah dibayarkan di APBD,” jelas Dedi.

Dedi juga mengatakan, di daerah Ujung Genteng terdapat banyak komunitas nelayan. Oleh karena itu, program Asuransi Nelayan ini dapat digulirkan secara swadaya oleh para nelayan sendiri untuk mendorong kemandirian usaha yang sedang mereka jalankan.

Baca Juga:  Peringati HDI, Dinsos Jabar Adakan Perlombaan Baca Al-Quran Isyarat dan Braille

Selain itu, secara dukungan alam, Pantai Ujung Genteng, Sukabumi memiliki eksotisme yang jika diolah tidak akan kalah oleh suasana pantai yang sudah mapan dijadikan tempat wisata.

Karenanya Dedi mengusulkan agar Pantai Ujung Genteng dikelola oleh warga sekitar agar menjadi salah satu destinasi wisata andalan masyarakat Sukabumi, bahkan luar Sukabumi.

“Pantai ini kalau diurus pasti menarik. Apalagi sering ada Hajat Bumi, saya kira itu bisa menarik wisatawan untuk datang. Para istri nelayan kan  bisa menjadikan ikan sebagai salah satu pilihan kuliner, itu bagus loh. Tinggal masyarakat harus mau menjaga lingkungan,” pungkas Dedi. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat