Puluhan Sekolah di Kabupaten Bekasi Ikut Terendam Banjir

JABAR NEWS | KABUPATEN BEKASI – Selain merendam pemukiman para penduduk, banjir di Kabupaten Bekasi juga merendam beberapa pasilitas umum seperti rumah ibadah dan sekolahan. Setidaknya ada 35 bangunan skolah yang ikut terkena dampak kebanjiran di Kabupaten Bekasi.

Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bekasi, mencatat 30 bangunan sekolah dasar (SD) dan lima sekolah menengah pertama (SMP) terendam banjir.

“Banjir juga merendam fasilitas umum seperti sekolahan dan rumah ibadah,” Ujar Aspuri, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Rabu (22/02/2017).

Baca Juga:  Polisi Ungkap Kasus BBM Subsidi Ilegal di Bandung, Begini Modusnya

Aspuri mengatakan sekolah hanya mampu menanggulangi air yang masuk ke dalam kelas dengan cara menggunakan pompa air. Dan dibeberapa sekolah yang banjirnya mencapai 1,5 meter kita liburkan atau kita pindah ketempat yang lebih tinggi.

“Kita tanggulangi dengan cara memompa air, yang susah itu kalau air yang merendam sekolah karena air limpasan surutnya mengikuti air turun dan sungai kembali normal. Dan yang sampai 1,5 meter diliburkan atau memindahkan proses belajar mengajarnya ketempat yang lebih tinggi,” katanya.

Baca Juga:  Pancasila Dinilai Mampu Tangkal Radikalisme dan Separatisme

Pemindahan itu dinilai sebagai cara terbaik karena anak kelas tiga akan menghadapi ujian nasional sehingga tidak bisa diliburkan.

Sementara itu, Kepala Kelembagaan SD pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Yudi berharap sekolah dapat memaksimalkan kegiatan belajar mengajar khususnya kelas 6 SD dan kelas 3 SMP karena akan menghadapi ujian nasional.

“Untuk memaksimalkan kegiatan belajar mengajar, murid setidaknya diberikan tugas agar tidak ketinggalan pelajaran. Apa lagi untuk kelas 6 SD dan kelas 3 SMP yang akan menghadapi ujian,” terangnya.

Baca Juga:  Demi Tingkatkan IPM, PUPR Cianjur Geber Pembangunan Taman dan Trotoar

Bangunan sekolah yang terendam berada di kecamatan yang menjadi langganan banjir seperti Kedungwaringin, Cabangbungin, Muaragembong, Tarumajaya, Babelan, Sukawangi Cibitung dan Cikarang Utara. Banjir yang rutin melanda itu diperkirakan terjadi karena adanya limpasan air sungai serta disebabkan drainase yang buruk di Cibitung dan Cikarang. (Seh)

Jabar News | Berita Jawa Barat