JABAR NEWS | PURWAKARTA – Engkos (40) bersama istrinya Erna (30) warga Kampung Nanggorak RT 04 RW 01 Desa Sindangsari Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat terpaksa harus tinggal di dalam gubuk yang terlihat kumuh dan terbuat dari bilik bambu berukuran 2,5 x 2 Meter.
Dan yang lebih ironisnya tanah dimana gubuk kumuh itu berdiri merupakan tanah wakaf warga sekitar karena merasa kasihan dengan kondisi Engkos.
Engkos diketahui mengalami kebangkrutan dalam usaha penjualan kaki dan kepala sapi yang biasa ia lakukan sehari-hari dan semenjak itu Ia tidak memiliki mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
“Saya sekarang kerja serabutan kadang untuk makan dikasih tetangga yang merasa kasihan,” kata Engkos dalam pertemuannya dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Rabu (29/03/2017) di Plaza Hotel Kawasan Kota Bukit Indah City Purwakarta.
Engkos datang bersama istrinya ke Plaza Hotel untuk memenuhi undangan makan siang dari Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Dalam acara yang berlangsung santai dan penuh keakraban tersebut, Bupati Dedi memesankan makanan steak untuk engkos dan istrinya.
Keduanya terlihat malu-malu saat akan menyantap makanan yang terbilang jarang mereka dapatkan. Akan tetapi, rasa malu mereka perlahan hilang saat orang nomor satu di Purwakarta tersebut membantu mengiris daging steak untuk mereka berdua.
Mendapat limpahan bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta, Engkos mengaku merasa bahagia. Raut wajahnya tampak haru ketika mendengar Bupati Dedi menyebut seluruh jenis bantuan yang akan Ia terima.
“Alhamdulillah, saya sudah dibantu, saya hanya bisa mengucapkan terima kasih,” pungkas Engkos.
Saat dimintai keterangan setelah acara makan siang, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan Pemkab Purwakarta akan memberikan modal sebesar Rp 3 Juta agar Engkos bisa memulai kembali usaha menjual kepala dan kaki sapi yang sempat bangkrut.
Selain itu sebelum usahanya bisa berjalan, Pemkab Purwakarta akan berikan uang Rp 2 Juta per bulan untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kades Sindangsari sudah Saya perintahkan untuk mencari tanah yang akan digunakan untuk membangun rumah Engkos karena gubuk tempat tinggal Engkos dan istrinya berdiri diatas tanah wakaf,” ungkap Dedi.
Tidak hanya itu Pemkab Purwakarta juga akan memberikan bantuan Rp 15 Juta untuk pembangunan rumah Engkos saat tanahnya sudah ada nantinya. (Red)
Jabar News | Berita Jawa Barat