JABAR NEWS | PURWAKARTA -Kurikulum kultur muatan lokal pelajaran agama di sekolah yang memberikan materi pembelajaran belajar Baca Tulis Alquran hingga membaca kitab kuning bagi siswa yang beragama Islam di Kabupaten Purwakarta ternyata mendapatkan respon yang sangat positif bagi pelajar.
Seperti di SMPN 3 Sukatani, minat siswa – siswi di sekolah tersebut untuk mempelajari ilmu agama cukup tinggi, hal ini seperti dikatakan guru non PNS yang khusus mengajarkan baca tulis Alquran dan kitab Kuning saat ditemui, Kamis (26/01/2017).
“Alhamdulillah pak, siswa disini cukup antusias saat saya menyampaikan materi untuk mereka,” kata Ustad Sulaiman Bakri.
Sulaiman menambahkan, dirinya memberikan materi baca tulis Alquran dan Kitab kuning bagi siswa kelas 7, 8 dan 9 , dengan masing – masing pertemuan selama 2 jam dan setiap harinya, Sulaiman bisa memberikan materi sebanyak 2 sampai 3 kali pertemuan dengan kelas yang berbeda.
“Pada intinya pembelajaran Kitab Kuning itu sejalan dengan pembelajaran Baca Tulis Alquran dalam adab Shalat,” tambahnya.
Sulaiman mengaku cukup senang memberikan materi pembelajaran ilmu baca tulis Alquran hingga Kitab Kuning kepada semua siswa – siswi di SMPN 3 Sukatani dan berharap apa yang Dirinya sampaikan dapat berguna bagi mereka dikemudian hari dan bisa membagi ilmu tersebut kepada orang lain terutama kepada keluarga mereka sendiri.
“Semoga nantinya mereka bisa mentransfer apa yang didapat untuk keluarga besar mereka,” harap Sulaiman.
Sementara itu ditempat yang sama, Kepala SMPN 3 Sukatani Mulyadi, Spd. M.Pd menjelaskan, pemberian materi pembelajaran baca tulis Alquran dan Kitab Kuning tidak mengganggu materi pelajaran lain disekolahnya karena pihak sekolah sudah membuat jadwal pembelajaran tersebut sedemikian rupa.
“Untuk sekarang Ustad Sulaiman mengajar di kelas, namun kedepan untuk pemberian materi akan dilaksanakan di Mushola sekolah yang sekarang lagi kita rehap agar lebih nyaman,” jelasnya.
Selain itu, di SMPN 3 Sukatani juga memiliki beberapa kegiatan agama setiap harinya, seperti melaksanakan shalat dhuha setiap hari, tiap hari Jumat ada Kuliah Jumat Pagi (Kuljumpa), menyimak ayat pendek dan menghafal ayat tersebut setiap hari sebelum masuk pelajaran pertama di pagi hari serta kegiatan lainnya.
“Harapan kita dengan semua itu, siswa bisa lebih memahami ilmu agama dimana itu sangat berguna bagi mereka dan orang disekitarnya,” pungkasnya. (Zal)
Jabar News | Berita Jawa Barat
