Di Purwakarta, Pelajar Temani Orang Tua Bekerja

JABAR NEWS | PURWAKARTA – Kendati belum lama ini Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menerima penghargaan Dwidja Praja Nugraha dari PB PGRI karena telah dinilai banyak mengeluarkan beberapa program agar dunia pendidikan di Kabupaten Purwakarta terus mengalami kemajuan, namun itu tidak membuat Bupati Purwakarta berhenti mengeluarkan inovasi untuk pendidikan di Kabupaten yang saat ini Ia nahkodai.

Seperti hari ini, Selasa (29/11/2016) Dedi Mulyadi mengeluarkan program pendidikan baru, dimana setiap dua minggu sekali, pelajar di Purwakarta dari SD dan SMP menemani orang tuanya saat bekerja.

Baca Juga:  Buka Tutup Jalur Puncak Bogor saat Libur Imlek 2020

“Pelajar tersebut bukan hanya membantu orang tuanya, tapi ini dilakukan agar mereka bisa merasakan bagaimana perjuangan orang tuanya bekerja setiap hari,” kata Dedi.

Tidak hanya itu, saat ini Dedi juga mengungkapkan, banyak pelajar yang tidak mengetahui kerasnya orang tua dalam mencari nafkah setiap harinya, sehingga pelajar tersebut banyak menghabiskan waktu percuma seperti asik keluyuran dengan menggunakan motor, sibuk dengan telepon seluler dan nongkrong dengan teman – temannya.

Baca Juga:  Jelang Lebaran, Harga Cabai di Kota Bandung Jadi Makin 'Pedas', Dinas Ungkap Penyebabnya

Padahal seharusnya, waktu yang terbuang percuma itu, bisa dimanfaatkan pelajar untuk peningkatan kemampuan pendidikan akademik maupun aplikatif.

“Dari program ini juga nantinya orang tua bisa mengetahui keahlian apa yang ada pada anak mereka dan yang terpenting dengan adanya program ini bisa meningkatkan akhlak pelajar untuk lebih menghormati orang tuanya,” jelas Dedi.

Baca Juga:  Banyak Tempat Prostitusi Terselubung, Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Subang Tiap Tahun Terus Meningkat

Dedi juga menambahkan, tidak menutup kemungkinan dengan adanya program ini pelajar bisa berinovasi, seperti melakukan penelitian sampai bisa menemukan alat yang bisa digunakan untuk membuat kerajinan keramik dengan hasil yang lebih bagus dan lebih murah biaya produksinya.

“Karena pelajar tersebut sudah merasakan gimana pekerjaan orang tuanya, sehingga mereka berinisiatif membuat sebuah alat yang bisa membantu pekerjaan tersebut agar lebih ringan,” tambahnya. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat