JABAR NEWS | INSPIRASI – Anak-anak Indonesia, nampaknya semakin cerdas dari generasi ke generasi. Terbukti, banyak banget anak-anak muda Tanah Air yang berkarya dan buah pikirannya bisa diwujudkan menjadi keba nggaan Indonesia.
Bukan cuma itu saja, banyak anak-anak muda, masih sangat muda, berhasil menunjukkan berbagai temuannya. Seperti Naufal Rizki, bocah asal Aceh yang masih 15 tahun ini berhasil menemukan, kalau pohon kedondong juga bisa menjadi sumber listrik. Penemuan ini tentu saja membuat geger sekaligus bangga.
Soalnya, bukan cuma Naufal masih sangat muda, tapi dia menemukan sumber listrik lain selain batu bara dan air. Dilansir dari Good News from Indonesia, Naufal menemukan kalau pohon kedondong ini punya kemiripan dengan sumber-sumber listrik lainnya.
Di sekolah, dia belajar kalau setiap benda alam yang memiliki asam, dapat menghantarkan listrik. Dia yang nggak mau cuma berpikir saja lantas memulai berbagai eskperimen dari satu pohon ke pohon lainnya.”Awalnya saat saya mempelajari ilmu pengetahuan alam, saya membaca bahwa buah yang mengandung asam katanya bisa menghantarkan listrik, akhirnya saya lakukan uji coba pada buah kentang. Setelah itu saya berpikir lagi, kalau buahnya mengandung asam berarti pohonnya juga mengandung asam, akhirnya saya mulai melakukan eksperimen,” katanya kepada Good News from Indonesia.
Perjalanan bocah cerdas ini nggak mudah. Dia mengalami beberapa kali kegagalan, termasuk saat mencoba pohon mangga. Tapi yang namanya usaha tanpa kenal menyerah, pasti membuahkan hasil dan kesuksesan. Dia menemukan pohon kedondong pagar. Pohon ini dapat menghantarkan listrik 0,5 hingga 1 volt per batangnya. Penemuan ini menjadi eksperimen awal yang kemudian dilanjutkan dengan penelitian-penelitian berikutnya. Eksperimen lanjutan dia lakukan bersama sang ayah yang memang bekerja di bidang elektronik.
Perjalanan untuk menemukan listrik alam nggak mudah, lho. Dia butuh 60 percobaan gagal beruntun sebelum akhirnya berhasil seperti sekarang. Proses penelitian ini menelan cukup banyak biaya, lho. Dia mengatakan, biaya yang diperlukan sekitar 14 juta agar penemuan ini berfungsi dengan baik. (Red: bintang.com)
Jabar News | Berita Jawa Barat