Bandung Kota Sejarah

JABAR NEWS | BANDUNG – Wali Kota Bandung mengatakan, Pendopo Kota Bandung ini setiap hari Sabtu dan minggu kita bikin menjadi piknik dari pagi sampe sore untuk masyarakat. Kesan yang dulunya jauh dan formal Ridwan Kamil rubah menjadi dekat.

“Tidak ada masalah jika masyarakat ingin berkunjung untuk sekedar jalan-jalan di Pendopo Kota Bandung. Namun jangan sampai membuang sampah disini,” tutur Emil sapaan akrab Ridwan Kamil.

Perkataan ini, Emil sampaikan saat menjadi narasumber dalam program Insight With Dewi Anwar di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Kamis (23/02/2017).

Ridwan Kamil mengucapkan, sebagai Wali Kota dirinya senang berkomunikasi dengan masyarakat. Ini menjadi kunci dalam kepemimpinannya selama 3 tahun lebih.

“Saya senang berinteraksi dengan masyarakat, bagi saya ini cara ampuh untuk mendengarkan segala aspirasi dan keluhannya, supaya Pemerintah Kota Bandung bisa langsung menindak lanjuti permasalahan tersebut,” ujarnya.

Baca Juga:  Ramalan Cuaca Purwakarta, Jumat 15 April 2022

Dalam kesempatan ini, Ridwan Kamil menyinggung mengenai terpilihnya Kota Bandung menjadi tuan rumah IBRAF. Semua ini karena kondisi Kota Bandung yang indah dan nyaman selain itu, Kota Kembang juga merupakan Kota yang memiliki banyak sejarah.

“Saya senang IBRAF diadakan di Kota Bandung. Bandung merupakan kota historys contoh saja KAA, dan Kota paling islami di Indonesia sehingga responnya positif dari semua delegasi yang mengunjungi kota tercinta ini,” katanya.

Tidak hanya itu, Emil lebih menyoroti efek yang ditimbulkan dari IBRAF bagi dunia khususnya Indonesia. Masyarakat sekarang dihadapkan dengan kondisi dimana setiap orang bisa memproduksi, menyebar dan mengkonsumsi informasi.

“Hal terpenting inpeknya. Semoga pesan-pesan yang disampaikan bisa dirasakan oleh semua orang. Kota ini menjadi terdepan dalam menghantam hoax. Sekarang masyarakat dihadapi bisa memproduksi, menyebar dan mengkonsumsi informasi,” ucapnya.

Baca Juga:  Setiawan Wangsaatmaja Sebut Jabar Siap Topang Ekonomi dan Keuangan Syariah, Ini Pergubnya

Kecepatan teknologi tidak dibarengi dengan kecepatan pemahan manusianya. Sekitar 2700 informasi hoax tersebar pada tahun kemarin. Maka dari itu, Emil mengatakan harus bijak dalam menggunakan media sosial.

“Populasi di Kota Bandung sekitar 2,4 juta orang dan pengguna fb 2,1 juta. Maka dari itu saya gunakan medsos untun memklarifikasi jika ada pemberitaan hoax,” ujarnya.

Wali Kota Bandung menceritakan, saat awal kepemimpinannya fasilitas umum banyak dirusak oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab. Namun, setelah saya hukum dengan hukuman sosial mereka tidak mengulanginya.

“Dulu waktu saya perbaiki jalan dan kursi. Banyak orang yang merusak setelah dihukum sosial mereka kapok, terbukti sekarang tidak ada kerusakan. Karena orang Indonesia lebih takut hukuman ke sosial dibanding hukuman yang lainnya,” imbuhnya.

Bagi Ridwan Kamil, Kota Bandung merupakan replikasi dari Indonesia. Karena, apa yang dicari dari Indonesia ada di Kota Bandung. Mulai dari keindahan, kenyamanan, kuliner, teknologi, dan sejarah.

Baca Juga:  Terkendala Pandemi, DPRD Kota Bandung Minta Sektor Pendidikan Tetap Jadi Prioritas

“Kota ini, merupajan replika dari negara Indonesia. Apa yang kalian cari dari Indoenesia, ada di Kota Bandung. Dan sekalinya kalian mengunjungi Kota Bandung, akan  terus merasakan rindu untuk kembali,” katanya.

Perkataan Emil ini terbukti karena sekitar 6 juta orang pertahun mengunjungi dan berlibur di Kota Bandung. Ini menjadi peluang perekonimian kreatif masyarakat Kota Bandung. Selain itu, Emil memiliki impian ingin memperbaiki transportasi di Kota Bandung.

“Kota ini sangat indah, bisa dilihat dari 6 juta oranh lebih yang datang untuk berlibur pertahunnya. Hal ini membuat saya semakin bersemangat dalam membenahi transportasi di Kota Bandung supaya tidak macet kalau banyak wisatawan yang datang kesini,” pungkasnya.(Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat