JABARNEWS | BANDUNG – Sekretaris Kota Bandung Yossi Irianto merasa bangga dengan semangat juang guru-guru Raudhatul Athfal (RA) yang berkontribusi mencerdaskan anak bangsa melalui pendidikan usia dini. Pendidikan agama yang digagas oleh guru dan pengurus RA ini bersifat pemikiran, pengetahuan dan prilaku yang akhlakul karimah.
“Saya jujur merasa bangga dengan semua guru-guru RA karena sangat berkontribusi mencerdaskan anak-anak Indonesia usia dini. Yang mendasarinya dengan pendidikan agama sehingga semua ini bersifat pemikiran yang agamis, pengetahuan umum, dan yanh terpenting menciptakan prilaku-prilaku generasi muda yang akhlakul karimah,” tutur Yossi.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto saat memberikan sambutan dalam Workshop Cipta Lagu Usia Dini serta pembinaan Kepala dan Guru Radhatul Athfal (RA) se-Kota Bandung di Aula Mesjid Mujahidin, Jalan Sancang, Kota Bandung, Kamis (02/03/2017).
Yossi mengatakan ,Pendidikan merupakan kebutuhan yang hakiki bagi seluruh masyarakat Indonesia. Tugas negara salah satunya ialah mencerdaskan anak bangsa. Melalui guru-guru RA ini satu dari banyak tugas negara mulai terpenuhi sehingga kesejahteraan guru R.A harus ditingkatkan.
“Salah satu tugas negara ialah mencerdaskan anak-anak bangsa. Dan melalui pendidikan usia dini yang dibimbing oleh guru RA melalui pendidikan berbasis agama dan pengetahuan umum anak-anak Indonesia akan menjadi generasi yang cerdas dan tugas negara terpenuhi,” ujarnya.
Ketua Ikatan Guru Raudhatul Ahtfal (IGRA) Jawa Barat Siti Lathifah mengucapkan, kesejahteraan guru RA saat ini dibawa dari guru TK. Maka dari itu, IGRA selalu mengupayakan guru-guru RA untuk mendapatkan hak-haknya. Karena, tidak sedikit masih banyak yang mendapatkan upah yang sangat sedikit.
“Kita selalu mengupayakan kesejateraan semua jajaran Guru RA, bisa dilihat jumlah guru TK mencapai 600 guru, sedangkan guru RA hanya 300 guru. Dengan tingkat kesejateraan dibawah rata-rata dengan pendapatan yang kurang. Sehingga kita selalu memgupayakan hak-hak guru RA yang belum tercapai sampai saat ini,” ujarnya.
Siti memiliki banyak harapan dan salah satunya ialah meningkatkan kesejateraan guru-guru RA yang selama ini masih di bawah standar kesejateraan pengajar.
“Kami memiliki banyak harapan untuk guru-guru RA yang sela ini sudah berusaha mencerdaskan anak bangsa. Semoga guru RA lebih sejahtera lagi. Terutama upah yang mereka dapatkan. Melalui kerjasama antara IGRA sama STAI Muhammadyah dapat meningkatkan kesejateraan guru-guru RA,” harapnya.
Ketua kantor Kementrian Agama Kota Bandung Yusuf mengatakan, kesejateraan semua guru harus diperhatikan. Saat ini yang di sertifikasi hanya 40% yang sisanya belum. Hal itu menjadi salah satu permasalahan yang ada. Namun, Pemerintah akan selalu berusaha mensejaterahkannya.
“Hal yang paling utama ialah kesejahteraan para guru yang sudah mengabdikan dirinya untuk mencerdaskan anak bangsa. Saat ini hanya 40% guru yang tersetifikasi sisanya belum. Pemerintah akan terus berusaha untuk memperhatikan nasib dari tenaga pengajar tersebut,” katanya.(Red)
Jabar News | Berita Jawa Barat