Lima Permasalahan Penting Mesti Disikapi Setiap Parpol Untuk Pilgub Jabar

JABAR NEWS | BANDUNG – Pemilihan Calon Gubernur Jawa Barat (Jabar) memang baru akan dilaksanakan pada 2018 mendatang, namun bursa pencalonan semakin ramai dibicarakan, begitu pula banyak lembaga-lembaga survei yang melakukan survei politik mengenai sosok calon pemimpin yang dibutuhkan masyarakat Jabar. 

Salah satunya adalah lembaga survei Indo Barometer yang telah melakukan survei di 27 Kabupaten/Kota di Jabar baru-baru ini sehingga mendapatkan lima permasalahan penting di Jabar yang harus di perhatikan oleh Partai Politik (Parpol), dan hari ini Indo Barometer menggelar acara Press Conference Survei “Permasalahan Jawa Barat dan Peluang Calon Gubernur 2018 Pasca Pilkada DKI Jakarta” di Hotel Bidakara Grand Savoy Homann, Bandung.

Baca Juga:  Aher Dorong Pembangunan Gedung Asrama Haji Penunjang BIJB

“Dari survei yang kami lakukan pada tanggal 17-23 Mei lalu, ditemukan lima permasalahan penting si tingkat provinsi (Jabar) menurut publik yakni berkaitan dengan permasalahan ekonomi dan insfastruktur di Jabar,” ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari, Selasa (06/06/2017).

Lima permasalahan yang dikupas dalam kegiatan tersebut yaitu, Sulitnya Lapangan Pekerjaan 23,5%, Mahalnya Harga Kebutuhan Pokok 17,9%, Kondisi Jalan Yang Buruk 12,9%, Banyaknya Warga Miskin 11,3%5 serta Kemacetan 5,3%.

Baca Juga:  Pemkab Distribusikan 60 Ribu Swab Antigen ke Seluruh Puskesmas di Cianjur

“Kondisi ini mirip dengan survei Februari 2017 lalu dimana sulitnya lapangan pekerjaan dan mahalnya harga sembako sama-sama naik sebesar 5 persen,” ungkap Kodari.

Qodari menjelaskan, tujuan dari dilakukannya survei ini adalah untuk melihat dinamika permasalahn di Jawa Barat, dengan membandingkan hasil survei pada 27 Februari 2017 dengan temuan survei pada 17 Mei 2017.

Baca Juga:  Kemenkominfo Tutup Ribuan Akun Medsos dan Website

“Tujuannya tentu untuk melihat sejauh mana dinamika permasalahan di Jabar, pilihan calon Gubernur, pilihan Parpol serta isu-isu yang berkembang pasca Pilkada DKI Jakarta lalu,” jelasnya.

Untuk diketahui, survei ini dilakukan kepada 800 responden dari 27 Kabupaten/Kota di Jabar dengan margin of eror sebesar 3,46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen melalui pertanyaan terbuka dan tertutup kepada responden. (Nur)

Jabar News | Berita Jawa Barat