JABARNEWS | CIANJUR – Ditemukannya situs bebatuan peninggalan Kerajaan Kemuning Tanggeuhan diwilayah Desa Batulawang Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur, diharapkan bisa menjadi destinasi wisata pilihan di Cianjur.
karena menurut para peneliti situs tersebut memiliki nilai historis sehingga para wisatawan bisa belajar sejarah peninggalan para nenek moyang.
Sekretaris Desa Batulawang Cevi Zakaria menjelaskan, sebelumnya warga tidak menyadari bahwa tumpukan bebatuan yang berada di Gunung Baud Kampong Cidaweung tersebut merupakan peninggalan Kerajaan Tanggeuhan.
Sebelumnya warga hanya mengenal situs tersebut Makam 11 karena keberadaannya ada di blok perkebunan teh nomor 11.
Menurutnya lokasi situs bebatuan tersebut sekitar 8 kilometer dari kantor Desa Batu Lawang, saat ini masih dalam proses penelitian, setelah sekian lama tidak menyadari kini warga mulai tertarik untuk menggali sejarah lebih mendalam.
“Kini warga sekitar sudah membentuk paguyuban, dengan itu diharapkan keberadaan situs bisa lebih lestari,” kata Cevi Zakaria kepada jabarnews.com saat ditemui dikantor Desa Batu Lawang, Rabu (05/07/2017).
Selaku pemerintah desa, lanjut Cevi, tentunya pihaknya berharap penataan infrastruktur menuju lokasi situs bisa diperbaiki, sehingga akan lebih memudahkan para wisatawan untuk berkunjung kewilayah tersebut.
“Jika saja penemuan situs tersebut menjadi Ikon wisata baru tentunya hal ini akan mendorong ekonomi warga setempat,” terangnya.
Sebelumnya Ketua Gren Circle Indonesia Suherman berpendapat bahwa bebatuan tersebut berdiri sejak tahun 900 Masehi hingga 1.100 Masehi kerajaan tersebut merupakan cikal bakal berdirinya Kerajaan Padjajaran.
“Setelah kami melakukan penelitian kerajaan tersebut bernama Kerajaan Kuta Tanggeuhan Kemuning Wangi. Kuta artinya tempat, dan Tanggeuhan merupakan andalan. Jadi, kerajaan itu menjadi kerajaan andalan di tatar Sunda pada jamannya,” paparnya.
Menurutnya, usia kerajaan tersebut sudah berusia ribuan tahun, selain, bebatuan terdapat beberapa makam para Gegeden Kerajaan Tatar Sunda. Untuk selanjutnya Pemerintah diharapkan dapat menggali kembali secara menyeluruh atas temuan tersebut. (Din)
Jabar News | Berita Jawa Barat