JABAR NEWS | CIANJUR – Istana Presiden sebagai salah satu simbol negara seharusnya memiliki lingkungan yang jauh dari kesan kumuh.
Namun belakangan ini, di sekitar lingkungan Istana Presiden Cipanas yang berada di Kabupaten Cianjur terlihat banyak gelandangan dan pengemis (Gepeng) yang cukup meresahkan warga sekitar dan membuat Istana Presiden Cipanas terkesan kumuh.
Rahmat Hidayat (24) Warga Padarincang Jambu, Desa Palasari Kecamatan Cipanas mengatakan keberadaan para Gepeng sangat menghawatirkan selain berada di lingkungan Istana kondisi fisiknya masih kuat untuk bekerja.
“Dilihat dari fisik para gepeng, mereka masih sehat jika bekerja pun masih bisa. Ini merupakan tugas pemerintah daerah agar senantiasa melakukan pembinaan supaya para Gepeng lebih bisa produktif,” kata Rahmat kepada jabarnews.com saat dimintai tanggapan di sela-sela aktivitasnya, Selasa, (11/07/2017).
Rahmat menuturkan para gepeng biasanya berkeliaran di sejumlah keramaian Kota Cipanas tak jauh dari Istana Presiden dengan hari dan waktu-waktu tertentu yang sudah mereka tandai di saat masyarakat ramai.
“Kalau di depan Istana biasanya Minggu pagi saat warga berolah raga di Lapang Istana Cipanas. Pihak berwenang harus melakukan tindakan sebelum semuanya terlambat,” paparnya.
Sementara itu, berdasarkan evaluasi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Cipanas pasca bulan Suci Ramadhan 1438 H, hingga saat ini para Gepeng memang masih terlihat berkeliaran di sekitar Istana Presiden Cipanas. Hal itu sangat disayangkan oleh masyarakat lantaran keberadaannya mengganggu kenyamanan dan menimbulkan kesan kumuh saat dilihat.
Kepala Ketentraman dan ketertiban Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan Cipanas Ade Nurodin mengungkapkan, keberadaan Gepeng di Istana Cipanas diperkirakan Gepeng musiman. Ia mengakui bahwa para Gepeng meningkat saat bulan Suci Ramadhan.
“Kami tidak melakukan razia Gepeng pada saat itu, karena beberapa pertimbangan, pertama nilai kemanusiaan yang kedua belum ada solusi kongkrit untuk mengatasinya karena bulan suci orang pun sama-sama butuh uang,” ungkap Ade.
Semestinya, lanjut Ade, Hal ini meski ada kerja sama antar instansi terkait dalam hal ini Dinas Sosial. Ade mengaku di Cianjur belum ada tempat penampung para Gepeng sehingga kalau ada moment razia mereka akan ditampung di mana.
“Kami hanya spontan memberikan pengarahan kepada mereka agar tidak meminta-minta di sekitar pasar dan Istana Cipanas, memang ini merupakan tugas pemerintah, agar mencarikan solusi,” pungkasnya. (Wan)
Jabar News | Berita Jawa Barat