Merespons Soal Isu Intoleransi, Sinema Tihes Akan Putar Film NTHR

JABAR NEWS | BANDUNG – Sinema Tihes kembali menggelar program rutin bulanannya, Film Purnama, dengan tema “Popularitas Kekerasan”. Acara bertempat di Galeri Teh Taman Budaya Jawa Barat – Dago Tea House, pada Jum’at, 14 Juli 2017, pukul 19.00 – 22.00 WIB. Acara gratis dan terbuka untuk umum.

“Tema ini sengaja dipilih untuk merespons fenomena pergeseran pemaknaan masyarakat Indonesia kini terhadap agama. Alih-alih memupuk rasa kemanusiaan, agama justru sering dijadikan pemicu kekerasan. Toleransi keberagaman pada hari ini begitu kencang berdengung di tanah merah putih, namun masing-masing individu memiliki bentuknya sendiri tentang toleransi,” Ungkap Mirsi Mira Insani, Ketua Ketua Sinema Tihes dalam rilisnya (13/07/2017) di Bandung.

Baca Juga:  Satgas Transformasi Sepak Bola akan Bentuk Pusat Krisis, Ini Tujuannya

Menyesuaikan tema tersebut, Sinema Tihes akan memutar film karya bapak film indie Indonesia, Aria Kusumadewa, yang berjudul “Novel Tanpa Huruf R” (NTHR). Bekerjasama dengan Jaringan Kerja Antar Umat Beragama (JAKATARUB), pemutaran film akan dilanjut dengan dialog bersama Pdt. August Leonardo Kurniawan Adua, M.M., M. Th.

Lanjut Mirsi, terinsipirasi oleh kerusuhan 1998 dan fenomena kekerasan yang saat itu makin disukai masyarakat, Film “Novel Tanpa Huruf R” merupakan sudut pandang Aria Kusumadewa tentang nilai kehidupan masyarakat ini yang sedang kejet-kejet. Kendati tidak pernah tayang di bioskop, namun di tahun 2003 film ini sempat dipasarkan oleh sutradaranya sendiri dengan cara roadshow di 48 kampus.

Baca Juga:  BMKG: Pagi Hari di Wilayah Jabar Secara Umum Berawan

“Karenanya tidak mengherankan bila film ini lantas menjadi bahan dari banyak penelitian, diskusi, catatan blog maupun pemberitaan. Bahkan tak tanggung-tanggung, Muhlis Suhaeri menulis sebuah buku berjudul “Dibalik Novel Tanpa Huruf R”,” jelasnya.

Sebagai sebuah forum komunitas film Jawa Barat, Sinema Tihes konsisten untuk menyuguhkan film-film yang dapat merangsang proses kreatif. Film Purnama sendiri adalah salah satu program rutin bulanannya yang sejak April 2016. Film Purnama merupakan ruang bagi komunitas-komunitas film untuk mempresentasikan karyanya, sehingga mereka dapat semakin termotivasi untuk terus bebas berkarya.

Baca Juga:  Seorang Pria di Majalengka Ditemukan Meninggal Dunia Dalam Kerangkeng

“Sinema Tihes juga selalu terbuka menerima karya-karya film dari komunitas dan masyarakat umum di Jawa Barat untuk ditayangkan dalam program “Film Purnama”. Film yang diputar akan disesuaikan dengan tema tiap bulannya. Tidak ada ketentuan khusus. Semua warga Jawa Barat dapat dengan leluasa menitipkan karya filmnya. Akan ada proses kurasi bagi film-film yang akan ditayangkan,” pungkas Mirsi. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat