JABAR NEWS | BANDUNG – Walikota Bandung Ridwan Kamil (Emil) menyesalkan fanatisme berlebihan yang ditunjukan para Bobotoh sehingga membuat nyawa Ricko Andrean (22) melayang.
“Saya turut berduka cita dan sangat menyesalkan fanstisme yang berlebihan,” ujar Emil saat diwawancara, Kamis (27/07/2017).
Emil mengatakan fanatisme berlebihan yang disalurkam dengan kekerasan merupakan suatu tidakan yang tidak dibenarkan sehingga harus menjadi pelajaran penting untuk kemudian hari.
“Itu tidak dibenarkan dan harus jadi pelajaran,” ucap Emil.
Emil menyatakan sepakbola adalah tentang persatuan dan perdamaian sehingga semangat sportifitas harus dijunjung tinggi.
“Kita harus belajar dari El Classico di Spanyol walaupun berlawanan puluh-puluh tahun kalau nonton mah tenang-tenang aja. Kita masih jauh dari semangat sportifitas ya, jadi ini pelajaran berharga. Nyawa orang tidak bisa balik lagi,” ucap Emil.
Emil menegaskan para tersangka pengeroyokan Ricko harus mendapat balasan yang setimpal.
“Orang yang melakukan harus dapat balasan setimpal,” tegas Emil.
Seperti diketahui, Ricko Andrean merupakan korban salah saran pengeroyokan oleh belasan Bobotoh yang tidak bertanggungjawab. Ricko diduga sebagai anggota The Jack Mania saat melerai salah seorang anggota The Jack Mania yang dikeroyok. Namun nahas niat menolong, dirinya malah menjadi korban pengeroyokan para Bobotoh brutal. Akibat peristiwa tersebut Ricko harus meregang nyawa pagi tadi sekitar pukul 10.10 WIB, setelah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung. (Nur)
Jabar News | Berita Jawa Barat