JABARNEWS | CIANJUR – Kebijakan Full Day School (FDS) yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Efendy banyak menimbulkan gejolak di masyarakat.
Meski begitu SMP Mardiyuana Cipanas sangat mendukung kebijakan tersebut. Pasalnya banyak orang tua siswa yang meminta jauh sebelum ada payung hukum Permendikbud Nomor 23 tahun 2017 ini diterbitkan.
Kepala SMP Mardiyuana Cipanas Trijoko Suseno mengatakan sekolah yang ia pimpin sudah mulai melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan model FDS.
Kebijakan tersebut dinilai mendukung siswa dalam mengembangkan potensinya di sekolah karena siswa diarahkan pada kegiatan ekstra kulikuler.
“Kami mengartikan FDS tidak seperti orang pada umumnya bahwa FDS itu dilaksanakan seutuhnya belajar di kelas. Namun di sekolah kami anak lebih diarahkan pada kegiatan ekstrakulikuler dan kebijakan ini sangat di dukung oleh para orang tua siswa,” kata Trijoko Suseno kepada jabarnews.com saat ditemui di SMP Mardiyuana Cipanas belum lama ini.
Ia menilai gejolak yang timbul di masyarakat itu wajar-wajar saja, karena setiap ganti pemerintahan kebijakan pun berganti. Gejolak itu selalu timbul dan menimbulkan pro dan kontra.
Kebijakan ini sangat bagus apalagi hampir 50 persen peserta didik mereka tinggal di asrama, sehingga ini membantu sekali proses belajar.
Trijoko menjelaskan, FDS akan mendukung peningkatan prestasi peserta didik karena mereka diarahkan pada kegiatan di luar kelas.
Sementara di Mardiyuana Cipanas ini ada dua ekskul yang di unggulkan. Pertama Marching Band dan Taekwondo. Kedua ekskul ini beberapa kali meraih juara baik tingkat kabupaten ataupun tingkat provinsi.
“setiap tahunnya kami selalu meraih juara di ajang perlombaan. Kabar baik selalu ada peningkatan dari tahun-ketahun. Mudah-mudahan ke depan bisa bertambah lagi dengan membiasakan budaya disiplin,” pungkasnya. (Wan)
Jabar News | Berita Jawa Barat