JABAR NEWS | KAB. TASIKMALAYA – Jalur alternatif selatan Tasikmalaya via Singaparna pada arus balik Lebaran Idul Adha mengalami kemacetan hampir sepanjang belasan kilometer sejak sore hingga malam, Minggu (03/09/2017).
Padatnya kendaraan di jalur tersebut diduga adanya pengalihan arus dari jalur utama Selatan via Gentong sejak siang. Pantauan jabarnews.com, arus balik Idul Adha ini, kendaraan yang datang dari arah Timur ke Barat terus menerus mengalami peningkatan yang signifikan.
Terlebih adanya pengalihan arus dari daerah Banjar dan Ciamis ke Tasikmalaya. Hal ini karena Ciamis-Gentong via Cihaurbeuti telah di alihkan ke arah Tasikmalaya.
Adapun, di jalur Lingkar Gentong sejak siang tadi telah diberlakukan sistem buka tutup. Akibatnya membeludak kendaraan dari arah timur ke barat dengan tujuan Bandung dan Jakarta, sebaliknya dari arah barat ke timur, Bandung arah Tasikmalaya.
Sementara itu, jalur alternatif Tasik-Garut via Singaparna mengalami kepadatan mulai dari Terminal Lama Cilembang, Kota Tasikmalaya sampai ke arah Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya.
Salah seorang pemudik asal Jakarta, Dedi (53) mengaku tak berniat akan pulang kembali ke Jakarta melalui Tasikmalaya-Garut via Singaparna. Namun, saat berangkat dari Banjar, siang tadi jam14:30, telah merasakan antrian kendaraan menuju Ciamis dan Tasikmalaya.
Tepat di Pertigaan Karangresik, Ciamis, para petugas mengalihkan semua kendaraan ke arah Kota Tasikmalaya, karena jalur utama Selatan via Gentong telah mengalami kemacetan.
“Saya tadi dialihkan ke Tasik, katanya melalui Gentong sudah macet. Eh, lewat Garut juga ke sini macet juga,” kata Dedi.
Sementara itu, Satuan Lalu Lintas Polres Kabupaten Tasikmalaya Bripka Erwan, menjelaskan kepadatan di jalur tersebut akibat adanya pengalihan arus lalulintas dari arah Ciamis ke Tasik Via Singaparna Garut.
Namun, sampai sekarang pihaknya terus bekerja untuk berupaya mengurai kemacetan dengan buka tutup jalur, dan membuka beberapa alternatif jalan di wilayah Cipasung, Singaparna dan Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya.
“Padatnya kendaraan kita upayakan terus untuk melakukan penguraian dengan jalur alternatif,” ucap Erwan. (Yud)
Jabar News | Berita Jawa Barat