JABAR NEWS | KABUPATEN BEKASI – Puluhan Mahasiswa dan Pemuda yang tergabung dalam Pemuda Bekasi Anti Korupsi (PB AKSI) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bekasi, Rabu (13/9/2017).
Para mahasiswa mengunakan mobil komando dan membentangkan spanduk bertuliskan “Gedung ini disewakan, Hub: ‘R.T.’, Harga Nego” di gerbang Kejari Kab Bekasi.
Para pendemo berorasi diatas mobil komando dan menyampaikan orasi tentang maraknya korupsi yang terjadi di Kabupaten Bekasi.
Kordinator aksi demo Rahmat Hidayat saat diwawancarai wartawan mengatakan saat ini telah terjadi kesenjangan sosial yang tinggi di Bekasi.
Seperti kemiskinan akibat tingginya perilaku korup oknum pejabat yang seolah dibiarkan oleh pihak Kejari Kabupaten Bekasi. Hal tersebut membuat para mahasiswa dan pemuda Kabupaten Bekasi geram dan lakukan demo.
“Tinggi kesenjangan sosial di Kabupaten Bekasi akibat ulah korupsi oknum pejabat yang seolah dibiarkan pihak Kejari,” tegas Rahmat.
Rahmat menjelaskan, penanganan dugaan kasus korupsi yang ditangani era Kajari saat ini. Seperti kasus incenerator, kasus genset dan kasus Satpol PP adalah limpahan dari Kajari sebelumnya.
Massa aksi juga menuding, karena faktor ketertutupan pihak Kejari Kabupaten Bekasi selama ini, membuat ketidak puasan masyarakat atas kinerja salah satu lembaga hukum tersebut.
“Kasus genset, incenerator dan Satpol PP itu PR dari Kajari sebelum Kajari saat ini,” jelasnya
Selain itu, massa aksi lainnya Sukamim mendesak Kajari untuk menandatangani surat pernyataan pengunduran diri. Mengingat pasca dilantiknya Risman menjadj Kajari langsung menandatangani fakta integritas yang dibuat massa aksi pada saat itu dan berjanji menangani banyaknya kasus korupsi di Bekasi.
“Pasca dilantik Risman tandatangani pakta integritas yang kami buat untuk menyelesaikan banyaknya dugaan korupsi di Kabupaten Bekasi. Namun sampai hari ini dirinya mengingkari rakyat Bekasi,” ucapnya saat berorasi.
Untuk diketahui ada beberapa dugaan kasus korupsi yang dipertanyakan mahasiswa dalam aksi tersebut. Diantaranya, Pemeliharaan Mess Mahasiswa Yogyakarta dan Bandung, Pemeliharaan Rumah dinas Bupati, Wakil Bupati dan Sekda. Pemeliharaan Lapangan futsal dan tenis, Pemeliharaan Lift Gedung Bupati, Mangkraknya Kantor Pusat PDAM Tirta Bhagasasi Tegal Danas, Ambruknya SMAN 1 Muara Gembong, Bocornya PAD BUMD PT. BBWM dan dugaan kasus korupsi lainnya.
Selain itu, Massa aksi sempat menaburkan kembang tujuh rupa dan melempari kondom sebagai bentuk matinya hukum dan mandulnya kinerja Kejari Kabupaten Bekasi. (Yah)
Jabar News | Berita Jawa Barat