Amartha Dorong Perempuan Pedesaan Untuk Berperan Aktif Entaskan Kemiskinan

JABAR NEWS | BANDUNG – Sebagai wujud nyata dalam membantu program pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, Amartha mendorong perempuan pedesaan untuk berwirausaha mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian di Indonesia.

Hal tersebut diwujudkan Amartha melalui layanam pinjaman online dengan sistem peer to peer (p2p) lending untuk menghubungkan perempuan pengusaha mikro pedesaan dengan investor di perkotaan.

“Kami percaya, dengan mendorong seorang ibu maka ekonomi suatu bangsa akan meningkat yang sekaligus dapat memberikam dampak positif bagi keluarga dan komunitas, karena 80 persen kemiskinan adalah perempuan,” ujar Lydia Maria Kusnadi selaku Brand Manager Amartha di Bandung, Selasa (25/09/2017).

Baca Juga:  Ini Sembilan Nama Anggota Pansel Calon Anggota Kompolnas 2024-2028

Melalui flatform amartha.com, investor di perkotaan dihubungkan langsung dengan para perempuan UMKM pedesaan di Indonesia untuk berinvestasi memberikan pinjaman modal usaha sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan.

“Kami mengajak masyarakat perkotaan untuk berkolaborasi membantu perempuan Indonesia dengan pendanaan ringan mulai 3 juta rupiah dimana investor nantinya dapat memilih langsung target (perempuan pengusaha mikro pedesaan) sehingga tepat sasaran tentunya dengan komitmen kami mengurangi risiko investasi melalui perlindungan berlapis,” terangnya.

Baca Juga:  Miris, Pasca Kebakaran Pasutri Jompo di Karawang Tinggal Beratapkan Terpal

Perlindungan berlapis yang dimaksud adalah tanggung renteng, asuransi jiwa dan asuransi kredit melalui jamkrindo.

Lydia mengatakan saat ini sudah ada 41.000 perempuan pengusaha mikro di pedesaan pulau Jawa yang telah terdanai dan menyalurkan lebih dari 107 Miliar Rupiah dengan 15.000 investor sejak Amartha berdiri tahun 2010 lalu.

“Mitra kami ada 41 ribu lebih perempuan pengusahan kecil di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, mayoritas usahanya sendiri beragam mulai dari bidang industri rumah tangga, perdagangan dan perkebunan,” terangnya.

Baca Juga:  Sepekan Terakhir, Kenaikan Kasus Positif Covid-19 di Jabar Tinggi

Lebih lanjut Lydia mengatakan, syarat yang dibutuhkan untuk menjadi anggota (peminjam) terbilang cukup mudah yakni perempuan warga negara Indonesia, sudah menikah, memiliki izin suami atau anggota keluarga laki-laki, tidak memiliki akses perbankan atau lebih dikenal dengan istilah unbanked dan terntunya memiliki usaha.

“Amartha menyediakan informasi data peminjam dengan menyeluruh mulai dari peruntukan pembiayaan, latar belakang, hingga skor kredit yang dimiliki sehingga investor dapat menyalurkan dana pinjaman dengan tepat sasaran,” pungkasnya. (Nur)

Jabar News | Berita Jawa Barat