Guyuran Hujan Tak Surutkan Semangat Jemaah Peringati Hari Santri di Purwakarta

JABAR NEWS | PURWAKARTA – Puncak peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Purwakarta berlangsung di bawah guyuran hujan deras. Meski begitu, hujan yang turun sejak sore itu tidak sedikit pun menyurutkan semangat para jemaah yang terdiri dari Kiai, Santri, Ibu-ibu Majelis Taklim dan Anggota pengajian yang berasal dari seluruh Purwakarta.

Usai menunaikan ibadah Shalat Isya’ di Mesjid Agung Baing Yusuf Purwakarta, ribuan jama’ah itu mulai memadati Taman Pesanggrahan Padjadjaran yang terletak tepat di depan mesjid tempat Syaikh Muhammad Yusuf bin Raden Djajanegara itu mengajar santrinya termasuk Syaikh Nawawi al Bantani pada masa lalu.

Baca Juga:  Polres Tebing Tinggi Ajak Pelajar Menjadi Pelopor Keselamatan Berlalulintas

Mereka tampak bersemangat lantaran ingin mengikuti istighotsah dan taushiah yang dipimpin oleh Abuya Ahmad Muhtadi bin Dimyathi al Bantani atau akrab disapa Abuya Muhtadi Dimyathi, seorang ulama mufti (ahli fatwa) madzhab syafi’i yang berasal dari Pandeglang, Provinsi Banten.

“Gak apa-apa hujan, santri memang harus kuat. Kami akan mengikuti acara ini sampai selesai,” ujar Acep Munawar, pengasuh Majelis Qurratul ‘Ain, Cijeler, Kecamatan Bojong di lokasi, Senin (23/10/2017).

Semangat yang diperlihatkan oleh para jemaah ini ternyata menular kepada Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan Abuya Muhtadi sendiri yang akan memimpin istighotsah. Dalam sambutannya, Dedi mengatakan bahwa hujan merupakan tanda keberkahan dan patut disyukuri, bukan untuk dikeluhkan.

Baca Juga:  Berikan Perlawanan Dengan Sebilah Parang, Pelaku Curas Ditembak Mati Petugas

“Saya salut kepada para santri walaupun hujan deras, tetapi masih tetap bertahan. Hujan ini harus kita syukuri. Dulu, para kiai, para ulama pesantren tidak gentar mengamalkan Resolusi Jihad dari Kiai Hasyim Asy’ari, masa kita gentar hanya karena hujan,” kata Dedi yang disambut tepuk tangan dari seluruh jama’ah.

Sebagaimana diketahui, tanggal 22 Oktober yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo menjadi Hari Santri Nasional merupakan tanggal dimana Fatwa Jihad atau lebih dikenal sebagai Resolusi Jihad diserukan oleh Kiai Hasyim Asy’ari selaku Rais Akbar (Pimpinan Tertinggi) Nahdhatul Ulama untuk melawan pasukan sekutu.

Baca Juga:  Lokasi SIM Keliling Purwakarta Hari Ini Senin 7 November 2022

Sementara itu, Abuya Muhtadi saat ditemui usai memimpin istighotsah mengatakan dirinya diminta memimpin para santri untuk berdo’a oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

“Ya diminta pimpin istighotsah dalam peringatan Hari Santri disini,” singkatnya.

Puncak dari kegiatan ini adalah pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia atau MURI kategori nadzoman terbanyak dan dilantukan dalam waktu bersamaan. Nadzoman sendiri merupakan syair berbahasa Sunda yang biasa dilantunkan jelang shalat lima waktu. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat