JABAR NEWS | PURWAKARTA – Air adalah nikmat dan karunia tuhan yang luar biasa bagi umat manusia. Air menjadi sumber kehidupan yang paling penting hakikatnya lembut, namun kekuatan yang dikandungnya sangat luar biasa.
Air bisa menjadikan faktor kunci untuk setiap kehidupan dialam ini, bahkan air juga sangat berperan penting bagi benda mati. Seperti umpama air menyatukan berbagai bahan bangunan dari unsur keras sehingga membentuk dinding yang kokoh.
Namun disisi lain air bisa mendatangkan bencana yang super dahsyat seperti tsunami yang pernah terjadi di Aceh. Air sungguh luar biasa, ternyata dibalik semua ada hikmah dan kejadian yang ditimbulkan oleh air adalah sebagai akibat perlakuan kita terhadap air.
Sebagaimana kita memperlakukan air dengan baik maka akan menjadi manusia yang berkarakter bagus,begitu juga dengan air yang ada di alam, sudah sepatutnya kita harus memperlakukan dengan baik dan tidak membuang sampah sembarangan sehingga akan merusak dan mendatangkan bencana seperti banjir dan bencana lainnya.
Inilah sesungguhnya tentang air, belakangan ini bahkan sampai dengan saat ini kita masih belum mendapatkan perhatian sebagai benda penting. Air masih banyak diberikan perlakuan yang kurang bagus, mungkin sampai dengan sekarang ini kita masih banyak mendapatkan bencana karena disebabkan oleh kurangnya perhatian kita terhadap air. Sama halnya antara alam yang terdiri dari lebih banyak air dengan tubuh manusia yang juga terdiri dari lebih banyak air. Kalau air dalam tubuh kita diberikan perlakuan yang positif maka air sangat berguna sebagai penyembuhan yang sangat ampuh.
Demikian halnya air yang ada di alam semesta ini kalau diberikan perlakuan yang positif maka air yang ada di alam ini akan sangat baik dan memberikan manfaat yang sangat luar biasa dan memberikan sumber penghidupan bagi setiap benda yang ada di alam.
Air ciptaan Tuhan yang sangat dahsyat dan luar biasa ini merupakan jembatan kehidupan alam dan kehidupan manusia, demikianlah sesungguhnya air.
Contohnya Taman Air Mancur Sri Baduga yang ada di Purwakarta, air mancur yang baru saja diresmikan oleh Mentri Pariwisata pada tanggal 18 Februari 2017 tersebut adalah air mancur yang merupakan land mark destinasi wisata kebanggaan masyarakat Purwakarta dan menjadi air mancur terbesar se-Asia Tenggara.
Menurut Mentri Pariwisata Arief Yahya, taman yang memiliki luas sekitar dua hektar tersebut masuk kedalam lima top destinasi wisata di Indonesia.
Bicara mengenai keindahannya tak perlu diragukan lagi, Air Mancur Taman Sri Baduga memadukan atraksi air mancur yang mengikuti irama lagu ditambah dengan lighting effect yang atraktif. Selain itu, aqua screen yang biasa digunakan untuk menampilkan animasi pada layar.
Taman ini dioperasikan tiap malam Minggu pada jam-jam pertunjukan tertentu, fasilitas ini dapat dinikmati oleh masyarakat secara gratis.
Untuk memasukinya area Air Mancur Taman Sri Baduga tidak mudah dikarenakan banyak orang yang ingin menyaksikan pertunjukannya. Bukan hanya warga Purwakarta yang ingin melihatnya tetapi warga dari daerah lain juga yang ingin menyaksikan keindahan pertunjukan tersebut.
Apabila air mancur akan dimulai, sebelumnya akan dilantunkan dengan nada-nada sunda atau lagu sunda yang salah satunya ada lagu ciptaan Kang Dedi Mulyadi seperti Dangding dan lain-lain. Disisi lain tidak hanya lagu sunda yang dilantunkan tetapi alunan 99 Asma Ul Husna dan realisasi diri.
Asma Ul Husna disamping sebagai sandaran doa, juga menjadi acuan bagi setiap mukmin dalam menganggap dirinya. Sehingga nama-nama itu tertanam dalam diri dan mendorong kita untuk ikut berperan mengurus alam semesta.
Sebelum membicarakan makna 99 Asma Ul Husna yang belum selesai, marilah bicarakan kehidupan ini. Kehidupan kita juga, kehidupan yang belum selesai, memang kita hidup di dunia yang “tampak” sudah selesai. Semuanya sudah ada dan tinggal menikmatinya saja, pada diri manusia ada potensi ada keinginan untuk diakui oleh masyarakatnya, salah satunya dengan cara menunjukan peran khasnya ditengah masyarakat.
Kembali lagi ke awal, bahwa air itu adalah sumber kehidupan bagi manusia dan kehidupan alam yaitu tumbuhan dan hewan. Tanpa air kita tidak mungkin bisa hidup. Nikmat dan karunia Tuhan yang luas bagi umat manusia salah satunya air yang menjadi sumber kehidupan di dunia. Maka kita harus menjaganya dengan baik, jangan sampai kita membuang sampah ke sungai.
Yah tentunya, zaman sekarang itu hampir semua membuang sampah ke sungai yang akan mengakibatkan fatal. Contohnya seperti banjir dan bencana-bencana lainnya.
Jadi, dapat dikatakan bahwa air yang merupakan faktor terbesar pembentuk tubuh kita dan air yang merupakan faktor terbesar pembentuk planet ini adalah penyembuh yang dapat disalurkan kedalam pikiran kita, sehingga menumbuhkan cinta dan rasa terima kasih dalam diri.
Bagaimana kedepannya jika air tidak dipergunakan dengan secara sebaiknya sehingga bisa mengakibatkan bencana alam ?
Ini yang akan menjadikan PR buat kita semua yang cinta akan alam semesta ini. Memilih untuk menjaga alam ? ataupun sebaliknya merusak alam ?
Jawabannya ada ditangan SDM itu sendiri.(*)
Penulis : Sri Rahayu
Pekerjaan : Mahasiswa STAI DR KHEZ Muttaqien, Purwakarta
Jurusan : Tarbiyah
Prodi : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Semester : Satu (1)
Jabar News | Berita Jawa Barat