JABAR NEWS | KOTA TASIKMALAYA – Menurut data Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tasikmalaya, sebanyak 16.000 jiwa warga Kota Tasikmalaya menjadi pengangguran atau belum memiliki pekerjaan. Hal itu berdasarkan catatan dari pihak Disnaker hingga 31 Sepetember 2017 para pembuat kartu kuning mencapai 16.000 orang.
Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Disnaker Kota Tasikmalaya Heni mengatakan mayoritas pemegang kartu kuning AK 1 atau pencari kerja berjenjang pendidikan SMA sederajat. Meskipun begitu, kalangan sarjana pun cukup banyak.
“Kurang lebih 50% sih kebanyakan dari kalangan SMA sederajat. Selebihnya, jenjang pendidikan lain,” katanya, Senin (13/11/2017).
Ia juga menyebutkan jumlahnya dari tahun ke tahun pembuat kartu kuning semakin banyak. Meskipun begitu, belum tentu yang membuat kartu tersebut pengangguran.
“Kebanyakan sih mereka inginnya kerja di daerah sendiri. Padahal, tawaran dari luar daerah juga banyak. Itu alasan kenapa dari tahun ke tahun daftar pembuat kartu kuning semakin meningkat,” ucapnya.
Heni menerangkan selama ini perusahaan-perusahaan lokal masih jarang memberikan informasi lowongan kerjanya ke kantor Disnaker. Kalau pun ada, peminatnya kurang.
Akan tetapi, terkadang ada yang sudah kerja tapi tidak lapor. Sehingga dianggapnya masih pencari kerja.
“Saat ini industri perhotelan dan mall sedang tumbuh di Kota Tasikmalaya, tapi hal itu tidak begitu berpengaruh secara signifikan menurangi pengangguran,” ujarnya. (Yud)
Jabar News | Berita Jawa Barat