Banyak Korban, P2TP2A Harus Kerja Cepat

 

JABARNEWS|KAB,TASIKMALAYA – Meningkatnya angka kekerasan kekerasan kepada perempuan dan anak yang cukup tinggi, itu menjadi PR bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya. Kamis (01/02/2018)

Melihat hal tersebut Uu Ruzhanul Ulum Bupati Tasikmalaya, menginstruksikan pengurus Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) untuk bekerja lebih cepat dalam menangani kasus-kasus kekerasan yang menimpa perempuan dan anak.

Respons cepat diperlukan agar penanganan terhadap korban maupun pelaku kekerasan bisa diupayakan secara optimal.

Baca Juga:  New Normal, Dandim 0608 Cianjur Pantau Sejumlah Pusat Pembelanjaan

“Buktikan dengan kinerja yang dapat meningkatkan daya dorong untuk pengentasan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Jangan sampai beritanya telah tersebar di media, pengurus baru bertindak,” Ucap Uu, Kamis (1/2/2018).

Dikatakannya, dari setiap angota ini agar menjadi organisasi yang dapat meningkatkan koordinasi dan sinergi program lintas sektor dalam upaya penanganan korban tindak kekerasan.

Baca Juga:  Jawaban Terdakwa Sunda Empire Undang Gelak Tawa Hakim

Ia pun mengharapkan kepengurusan P2TP2A dapat menjalankan peran dan tugasnya secara optimal sesuai dengan kewenangan masing-masing.

“Saya ingin semua elemen P2TP2A dapat segera bekerja dengan terlebih dahulu melakukan koordinasi dan komunikasi bersama seluruh elemen masyarakat. Pengurus P2TP2A jangan diam setelah dilantik hari ini,” jelasnya.

Dalam langkah awal ia berharap, P2TP2A bakal mendirikan shelter atau kantor pengurus P2TP2A.

Baca Juga:  Polri Kembali Panggil Panpel Soal Tragedi Kanjuruhan

Menurut Ketua P2TP2A Kabupaten Tasikmalaya, Lina Ruzhan, shelter tersebut akan digunakan sebagai lokasi pemberian pelayanan terbuka kepada masyarakat.

“Supaya mereka tidak malu lagi jika ada permasalahan kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan dan anak. Pelayanan yang akan kami berikan meliputi pengaduan, pelayanan kesehatan, rehabilitasi sosial, bantuan hukum, dan reintegrasi sosial,” ungkapnya.

Laporan :Yudi Romansyah