JABARNEWS | BANDUNG– Kendati dibeberapa daerah terjadi aksi mogok masal oleh para supir taksi konvensional yang menolak kehadiran taksi online (Takol), berbeda di kota Bandung. Taksi konvensional malah bersedia berbagi jatah melayani transportasi bagi masyarakat.
Hal terbukti saat wakil wali kota Bandung Oded M Danial menghadiri seremonial peresmian taksi online ‘Grab’ berkerjasama dengan taksi Primkopau di Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
Dalam kesempatan ini Oded berharap mereka ( taksi konvensional dan taksi online, red) bisa kerjasama.
“Secara alamiah mereka merasakan suatu kebutuhan. Bagaimana kebutuhan mereka didalam melaksanakan transportasi untuk memberikan layanan prima kepada masyarakat, ya saya kira seperti itu,” jelas Oded di bandara Husein Sastranegara Bandung (5/2/2018).
Oded meyakini proses kolaborasi di Kota Bandung dengan berbagai unsur termasuk layanan transportasi ini bakal berjalan dengan baik.
Peran pemerintah sendiri kata Oded, ia
sering bertemu dengan taksi konvensional atau online. Dalam rangka memberikan arahan.
“Karena memang sudah menjadi suatu kebutuhan bahwa kerja pelayanan transportasi dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat harus ada kebersamaan. Kalau terus-terusan tidak ada kebersamaan masih ngotot masing-masing terjadi, saya kira susah maju,” tegasnya.
Besar harapan Oded kerjasama itu menjadi sebuah rolemodel yang bisa diterapkan diberbagai daerah lainnya. Apalag telah dibuktikan di bandara Sukarno-Hatta dan Halim.
Sementara itu Komandan Lanud Husein Sastranegara Kolonel Pnb M. Iman Handojo, S.IKom, menyampaikan karena kota Bandung terpilih sebagai salah satu kota destinasi favorit wisata dunia di Asia dengan potensi wisatawan tahun 207 mencapai 7 juta orang.
Sehingga perlu pelayanan transportasi yang mengikuti zaman agar sejalan komitmen dengan pimpinan sejumlah negara.
“Agar ada sinergitas TNI Polri, pemerintah pusat dan pemerintah daerah, sehingga terjalin kerjasama Prim kopau dengan grab ini,” jelasnya.
Iman berharap kerjasama itu menjadi contih bagi tempat lain, pengoperasian secara digital bisa diterapkan.
” Untuk persoalan parkir pun masih terus berlangsung. Sebagai akses keluar dan masuk, juga sebagai pintu atau wajah atau etlase bagi kota Bandung, Cimahi, KBB, Kab Bandung, umumnya Provinsi Jabar. Sehingga dalam bidang keamanan dan kesejahteraan ekonomi meningkat,” paparnya mengakhiri. (Vie)