Berusia 131 Tahun, Mak Iwik Nenek Asal Tasikmalaya Berbagi Tips Panjang Umur

JABARNEWS | PURWAKARTA – Mak Iwik (131) merupakan seorang nenek enam zaman. Ia hidup di zaman penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, perjuangan kemerdekaan, Orde Lama, Orde Baru hingga Orde Reformasi.

Nenek dengan empat orang cucu itu tinggal dalam gubuk reyot di Kampung Munjul, Desa Sukasukur, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya.

Sang nenek memiliki sebuah keinginan yang baru hari ini, Senin (12/2) terkabul. Ia mengaku ingin sekali bertemu dengan Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta dua periode yang banyak ia dengar namanya melalui obrolan dari tetangga.

Keinginan Mak Iwik disampaikan oleh salah seorang warga setempat melalui akun sosial media. Pesan tersebut diketahui Dedi Mulyadi hingga akhirnya Dedi menyempatkan menjenguk sang nenek yang beberapa minggu lalu sempat mengeluh sakit.

Baca Juga:  Soal Proyek BUMD Tak Berizin di Puncak Bogor, Bey Machmudin Ingatkan Ini

“Alhamdulillah tiasa pendak sareng Cep Dedi. Hatur nuhun sudah mau nepangan Emak. (Alhamdulillah bisa bertemu dengan Nak Dedi. Terima kasih sudah mau menemui Emak),” ujar Mak Iwik.

Umur Mak Iwik yang sudah melampaui umur orang kebanyakan, menarik perhatian Dedi Mulyadi. Dia kemudian bertanya tentang tips agar bisa memiliki umur panjang seperti sang nenek.

“Tina emameun we cep, kedah dijagi. (dari asupan makanan saja nak, harus dijaga),” jawabnya.

Baca Juga:  Brimob Bersenjata Lengkap Sambangi Pedagang Asongan, Peringatkan Hal Ini

Perbaikan Rumah Mak Iwik

Melihat kondisi kediaman Mak Iwik, Dedi Mulyadi tidak bisa menyembunyikan keprihatinannya. Karena itu, rumah milik nenek yang sudah empat kali menikah itu segera dibangun kembali agar layak huni.

Saat ini, rumah tersebut memang tergolong tidak layak huni karena hanya berdinding bilik bambu dengan ukuran 5×7 meter. Tiang penyangga rumah tersebut pun diketahui sudah lapuk dan rentan roboh.

“Insya Allah mulai hari ini kita bangun kembali agar layak huni,” kata Dedi.

Langkah Dedi ini dilakukan karena dirinya merasa melihat Mak Iwik sama seperti melihat ibundanya sendiri. Bedanya, Mak Iwik masih hidup bersama cucunya, sementara ibundanya, Ibu Karsiti sudah lama meninggal.

Baca Juga:  LGBT Di Purwakarta Terus Dipantau

“Saya seperti melihat ibu saya, jadi anggap saja ini sebagai bakti saya kepada ibu saya sendiri,” ujarnya.

Ucapan syukur dan terima kasih pun keluar dari Mak Iwik. Nenek yang pernah bekerja sebagai petugas kebersihan makam desa setempat itu membalasnya dengan do’a untuk Dedi Mulyadi.

“Nuhun cep. Mugi Cep Dedi dilancarkeun sagala rupina. (Terima kasih Nak, semoga Nak Dedi dilancarkan segala urusannya),” ujar Mak Iwik sambil menengadahkan kedua tangannya. (*)

Jabarnews | Berita Jawa Barat