JABARNEWS – Depresi bisa menimpa siapa saja. Tak hanya orangtua, anak-anak pun tak tertutup kemungkinan terjangkit penyakit ini. Dalam kondisi begitu, orangtua harus tahu betul kondisi yang menimpa sang anak. Bila ada kelainan alias anak berperilaku di luar kebiasaaan, orangtua harus segera meresfon. Jangan biarkan anak tersayang hanyut dalam defresi yang melelahkan itu.
Agar kita mengetahui secara pasti, apakah anak terjangkit depresi atau tidak, di bawah ini dipaparkan gejala-gejala yang kerap menimpa anak tengah depresi.
1. Ganggua ntumbuh kembang anak.Gejala yang paling menonjol pada anak depresi yakni gangguan tumbuh kembang. Misalnya, anak yang seharusnya sudah bisa berbicara, namun sedikit terlambat. Bisa juga anak yang sudah tidak mengompol, mendadak mengompol lagi, dan dilakukan berulang-ulang. Itu mengindikasikan bahwa anak sedang mengalami depresi.
2. Hilangnya minat pada sesuatu yang disenangi. Beberapa anak kerap menghindari sesuatu yang dulu ia senangi. Tak ada minat sama sekali pada hobi atau mainan yang membuat ia merasa enjoy ketika melakukannya. Anak juga kerap terlihat mudah lelah, sulit makan, susah berpikir, dan tidak bisa tidur dengan tenang.
3. Sering murung. Jika Anda pernah menjumpai anak yang sering murung, sedih, dan kurang percaya diri, Anda harus berhati-hati. Bisa jadi anak tersebut sedang mengalami depresi. Penyebabnya beragam, anak yang selalu mendapat kata-kata kasar dan sering dimarahi orangtuanya, akan rentan terkena depresi. Untuk itu, penting bagi orangtua untuk belajar berkomunikasi yang baik dengan anak-anaknya. Agar anak terhindar dari depresi.
4. Aktivitas menurun. Aktivitas yang menurun bisa dikarenakan kurangnya tenaga, lemah, kurang bergairah, dan tak ada semangat seperti biasanya. Ketika melakukan satu kegiatan, anak mudah berputus asa. Biasanya ia akan menghabiskan waktu yang lama untuk tidur-tiduran.
5. Mengalami keluhan fisik. Keluhan fisik yang sering dialami anak di antaranya, sakit kepala, sesak, keluhan pada lambung, dan nyeri yang tidak jelas. Apalagi bila orangtuanya punya riwayat depresi, maka anak akan beresiko dua atau empat kali lipatnya.
Perlu dicatat, sangat diperlukan peran aktif dari orangtua agar anak mereka terhindar dari depresi. Misalnya, luangkan waktu lebih banyak untuk menemani anak bermain atau membantu ketika ia belajar. Hindari juga membentak anak ketika melakukan kesalahan. Itu bisa menimbulkan rasa bersalah yang besar. Lalu yang terakhir, tingkatkan kasih sayang pada anak Anda.
Anak yang depresi, cenderung akan bermasalah ketika ia sudah dewasa. Baik secara fisik ataupun psikologisnya. Jadi kita sebagai orangtua harus betul-betul mencegah hal-hal yang bisa memicu depresi. (des/berbagai sumber)
Jabarnews | Berita Jawa Barat