JABARNEWS | PURWAKARTA – Pondok Pesantren Al-Muhajirin berusia seperempat abad. Selama itu pula pondok pesantren yang berpusat di Jalan Veteran 155, RT 41/RW 05, Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta ini menunjukkan komitmennya mengabdi untuk umat.
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin DR KH Abun Bunyamin MA mengatakan, sejak berdiri 25 tahun lalu, Al-Muhajirin kini telah memiliki 4 kampus dengan santri sebanyak 4.500 orang.
“Ada pun tahun ini Insya Allah kami berencana mendirikan kampus ke-5 di Kecamatan Wanayasa,” kata KH Abun dalam sambutannya pada acara puncak Tasyakur Milad ke-25 Al-Muhajirin yang digelar di Kampus II Ciseureuh, Rabu (7/3/2018).
Bersamaan dengan kegiatan tersebut, juga digelar pelantikan pengurus dan anggota Jamiyah Ahli Thoriqoh Al-Mu’tabaroh Annahdliyah (Jatman) dan Deklarasi Forum Silaturahmi Mubaligh Indonesia (Fosmubin). Ada pula prosesi wisuda Tahsin dan Tahfidz Alquran santri asrama putra dan putri yang telah hapal 30 juz.
“Kehadiran seluruh tamu saat ini Insya Allah menjadi berkah bagi kami, karena sejatinya keberadaan Al-Muhajirin bukan hanya bermanfaat bagi keluarga besar Al-Muhajirin itu sendari namun juga bagi bangsa dan negara, serta untuk Nahdlatul Ulama (NU),” ujarnya.
KH Abun juga mengimbau kepada seluruh umat agar menggunakan hak pilihnya pada Pilkada nanti.
“Mudah-mudahan pilkada Jabar dan daerah lain di Indonesia berjalan sukses dan dapat memilih pemimpin yang paling baik, bertanggung jawab, hebat, dan mensejahterakan masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Rois ‘Am Suriah PBNU yang juga Ketua Umum MUI Prof DR KH Ma’ruf Amin memberikan apresiasinya kepada Al-Muhajirin.
“Usia 25 tahun bagi suatu pesantren tergolong masih muda, namun Al-Muhajirin memiliki prestasi yang luar biasa,” ujarnya.
Kyai kharismatik tersebut menyebutkan, saat ini pesantren terus berkembang dan semakin bertambah, serta memiliki peranan penting dan tanggungjawab besar.
“Pesantren harus dapat menyiapkan calon ulama sebagai regenerasi. Kalau sampai ulama atau kyai tak ada maka siap-siaplah dipimpin oleh pemimpin yang bodoh,” katanya.
Ditambahkannya, pesantren juga harus dapat menjadi pusat pemberdayaan ekonomi umat.
“Pesantren harus dapat membentuk Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS). Dengan ekonomi kuat, proses dakwah semakin lancar dan pesantren dapat berkembang,” ucapnya.
Puncak acara Milad ke-25 Al-Muhajirin dimeriahkan dengan kegiatan jalan santai, sunatan massal, dan Tablig Akbar. Ada pula pemberian reward berupa umroh kepada tiga pengajar berprestasi. Ketiganya adalah Misbah, Indra Fitri Ulfi, dan Heru Rojikin. (Gin)
Jabarnews | Berita Jawa Barat