Megawati Sayangkan Pensiun Peneliti Di Indonesia Dipercepat

JABARNEWS | BANDUNG – Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri, menilai aturan menteri tentang masa pensiun bagi peneliti terlalu cepat, dari 65 tahun menjadi 60 tahun. Padahal di Indonesia membutuhkan banyak peneliti.

Ia mengimbau reformasi birokrasi harus meninjau kembali mana yang dipangkas, mana yang harus dipertahankan.

Baca Juga:  Geger! Satu Keluarga di Cianjur Terindikasi Positif Covid-19

“Tdak ada salahnya jika aturan tersebut ditinjau kembali. Apalagi saat ini kita sedang berupaya membangun Science Based Policy,” katanya, saat dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa oleh Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), di Balairung IPDN, Jatinangor, Sumedang, Kamis (8/3/18).

Baca Juga:  Sama-Sama Bikin Heboh, Fahri Hamzah Bandingkan Soal ‘Big Data‘ Luhut dengan Kasus Ratna Sarumpaet

“Dari awal saya telah memberi saran kepada Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi (ASN) Birokrasi, agar membuat kajian pemetaan aparatur negara,” tambah Megawati.

Baca Juga:  Catat! Ini Jadwal Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF 2024

Dia berpesan jangan sampai ASN jumlahnya dipangkas melalui kebijakan pensiun namun pada kenyataannya sedang dibutuhkan di masyarakat. (Dan)

Jabarnews | Berita Jawa Barat