JABARNEWS | BANDUNG – Banjir yang melanda beberapa titik di Kota Bandung pada Kamis (8/3/2018) malam, masih menyisakan persoalan. Seperti lampu stopan mati hingga sulitnya kebutuhan air bersih.
Menanggapi hal itu, Calon Wali Kota (Cawalkot) Bandung, Oded M. Danial, meminta warga terdampak banjir untuk bersabar. Wakil Wali Kota Bandung yang tengah cuti itu menjamin seluruh aparatur sipil negara (ASN) yang terlibat akan berbuat maksimal untuk menangani banjir.
Oded mengatakan, cara terstuktur untuk mencegah banjir adalah membuat sarana pengendali banjir seperti kolam retensi. Maka, jika terpilih nanti, ia telah menyiapkan program penyebaran kolam retensi di titik-titik potensi banjir.
“Kami sempat membahas dan menurut pakar kolam retensi mampu menahan laju banjir. Di beberapa negara maju pun menggunakan teknik tersebut,” kata Oded, Sabtu (10/3/2018).
Mantan anggota DPRD Kota Bandung itu menyampaikan, berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) banjir saat ini diakibatkan cuaca ekstrem dengan curah hujan yang sangat tinggi. Sehingga, hampir seluruh Indonesia mengalami hal yang sama. Aliran cepat (run-off) air hujan kiriman dari Bandung Utara mencapai 70% sehingga hampir seluruh air dari utara Bandung meluncur tanpa terserap banyak.
Untuk solusi jangka pendek, Pemkot Bandung diharapkan mengecek kondisi tanggul dan kirmir sungai di sejumlah titik, terutama di anak sungai yang besar. Diketahui, saat ini banjir telah membuat sejumlah tembok kirmir jebol.
Untuk jangka menengah, kata Oded, segera mempersiapkan pembuatan kolam retensi di titik-titik banjir dan melakukan pengerukan sungai. Ke depan, pasangan Oded-Yana juga mengandalkan program Kolam Bandung Retensi Antisipasi Kebanjiran (Kolaborasi Antik).
Program ini merupakan program usulan penanggulangan banjir terpadu dengan pembuatan kolam retensi sebagai penampung aliran air hujan secara langsung. Kolam ini juga berfungsi mengalirkan air dari sistem saluran yang ada untuk diresapkan kembali ke dalam tanah.
Oded menjelaskan, Pemkot Bandung sudah merencanakan penanganan banjir di Kota Bandung dan terus berjalan hingga saat ini. Tol air, kolam retensi, pelebaran gorong-gorong, pengerukan anak sungai Citarum, membentuk pasukan gober, hingga melakukan edukasi dan pembentukan bank sampah, sebagai salah satu cara mengubah pola pikir warga tentang penanganan sampah sejak dari rumah.
Akan tetapi, belum semua perencanaan itu terlaksana. Masih ada sejumlah proyek yang harus dibangun demi Kota Bandung yang lebih nyaman.
“Karena itu, saya mengusung jargon ‘Lanjutkan Bandung Juara’ agar seluruh program pengendalian banjir ini bisa terwujud, insyaallah,” kata Oded. (Vie)
Jabarnews | Berita Jawa Barat