Dedi Mulyadi: BIJB Kertajati Terkoneksi Seluruh Tol Di Jabar

JABARNEWS | PURWAKARTA – Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengatakan, menyampaikan pendapatnya soal pentingnya keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka.

Menurutnya, Bandara Kertajati akan terkoneksi dengan seluruh tol di Jabar. Bandara ini memiliki kualitas setara dengan Bandara Changi Singapura, namun kental dengan unsur etnik di Jabar.

“Bandara ini harus melahirkan kesejahteraan bagi warga sekitar. Mereka bisa menjual makanan atau suvenir khas di sana. Nanti bandara itu dikelilingi akses tol lingkar Jabar,” kata Dedi, dilansir laman Kompas, Sabtu (24/3/2018).

Baca Juga:  Resmi! WhatsApp Mode Gelap Akhirnya Rilis di Android dan IOS

Dedi menyebutkan, tol yang terkoneksi dengan Bandara Kertajati yaitu Tol Cisumdawu, Bocimi, Cipali, dan Tol Lingkar Selatan Jabar mulai dari Sukabumi Selatan ke Pangandaran.

“Itu memudahkan masyarakat mendapatkan akses menuju bandara. Misalnya warga Cianjur Selatan, daripada pergi ke bandara di Jakarta memakan waktu 6-8 jam, lebih baik ke Kertajati via tol. Waktu tempuhnya bisa hanya 2 jam saja menuju bandara itu, kalau akses tolnya sudah baik,” katanya.

Baca Juga:  Olah Sampah Jadi Bahan Bakar, Ridwan Kamil Operasikan Dua TPPAS Ini

Selanjutnya Dedi mengungkapkan, pembangunan akses menuju Bandara Kertajati bukan tanpa risiko. Wilayah sepanjang akses itu bisa dimanfaatkan oleh para penambang ilegal.

“Di Indonesia ini, kalau ada jalan baru, justru alam yang rusak. Karena jalan baru itu mempermudah akses penampang liar, bisa di bibir pantai atau gunung,” tandasnya.

Selain itu, tambahnya, kemudahan akses mengakibatkan industri properti tumbuh dengan pesat. Lingkungan sekitar menjadi ikut rusak karena pembabatan hutan yang akan diubah menjadi wilayah perumahan.

Baca Juga:  Ternyata Begini Cara Aman Menurunkan Berat Badan Agar Ideal

“Kalau ada jalan baru, gunung-gunung pasti ditebang pohonnya, apalagi dijadikan perumahan. Kita bisa berkaca pada banjir bandang di Kota Bandung. Itu karena menjamurnya properti di kawasan Bandung Utara,” katanya.

“Warga setempat nantinya harus diberikan pelatihan bahasa asing sebagai penunjang peningkatan adaptasi dengan wisatawan asing. Kita harus siap-siap karena akan banyak wisatawan asing yang akan berkunjung ke Jawa Barat,” imbuh Dedi. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat