Mulung Sampah Demi Cita-Cita Dan Bekal Sekolah

JABARNEWS | KOTA TASIKMALAYA – Miris mendengarnya, demi mengejar cita-cita serta bekal sekolah, dua bocah kakak beradik itu rela setiap malam mencari sampah plastik dipusat Kota Tasikmalaya.

Kakaknya bernama Guntur Kurniawan(10) dan adiknya bernama Aisyah(8), keduanya merupakan warga Kampung Gunung Pancuran, Kota Tasikmalaya. Mereka masih bersekolah kelas 6 dan kelas 2 di SDN Tuguraja IV.

“Muhun saban wengi a (ia setia malam ka),” tutur Guntur lirih, Minggu(25/3/2018).

Guntur mengaku ikhlas dan rela menghabiskan waktu malamnya untuk berburu barang bekas di  Kota Tasikmalaya. Mereka mulai keluar rumah sehabis isya hingga pukul 00:00 wIB.

Baca Juga:  DPRD Jabar Imbau Masyarakat Waspadai Kecurangan Pilkada

“Orang tua tahu. Ini juga kan, alasan kami membantu orang tua. Lumayan buat bekal kami berdua sekolah. Yang penting mah halal,” ucapnya.

Menurut Aisyah kakaknya Guntur bercita-cita inigin menjadi seorang petugas pemadam kebakaran.

“A Guntur hoyong janten (Ka Guntur ingin menjadi) pemadam kebakaran,” ucap Aisyah.

Maka itu keduanya merasa harus giat bekerja, walau pekerjanya seperti itu.

Baca Juga:  Sering Mengalami Gangguan Tidur, Ini Dampak yang Bisa Ditimbulkan

Dilokasi berbeda Jubaedah(45) ibu kandung kedua bocah itu mengaku sedih meilhat anak-anaknya harus ikut kerja.

“Sebenarnya sedih, tidak tega, tiap malam ikut keluar mencari sampah, tapi mau bagaimana lagi daripada mereka tidak sekolah karena tidak punya bekal,” ungkap Jubaedah.

Jujur saja lanjutnya, untuk biaya makan dan sekolah sehari-hari mereka kerepotan, Sehingga jalan satu-satunya membiarkan kedua anaknya ikut membantu bekerja.

“Ya kita jalani saja yang penting tidak mencuri, tidak lakukan maksiat,” tuturnya lagi.

Baca Juga:  LKNU Banjar Sedih TBC Masih Diremehkan

Jubaedah pun menyebutkan kondisi suaminya, ayah kedua bocah itu kini usianya susah lanjut usia sehingga tidak bisa berbuat banyak.

“Kalau ayahnya masih muda mah enak, cukup dia saja yang kerja, tapi kan sekarang ayahnya sudah tua tidak bisa ngapa-ngapain. Sudah berumur 60 jadi hanya dirumah saja,” paparnya sambil melap air matanya yang menetes.

Disinggung soal bantuan dari Pemkot Jubaedah menjawab kurang.

“Ia ada, tapi tidak cukup untuk sebulan,”jelasnya. (Yud)

Jabarnews|Berita Jawa Barat