JABARNEWS | PURWAKARTA – Penerapan smart city (Kota Pintar) pada sebuah kota, manfaatnya harus menjadi pemberi rasa aman dan nyaman bagi warga masyarakat. Kendati aman dan nyaman itu memang tanggung jawab bersama.
Salah satu yang berperan adalah pemerintah daerah agar mengimplementasikan hal tersebut. Sehingga smart city bukan hanya slogan yang ramai di media sosial tanpa ada realisasi yang nyata.
Melalui smart city diharapkan meminimalisir tingkat kriminalitas yang terjadi selama ini. Demikian disampaikan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat berbincang dengan para awak media di salah satu rumah makan yang ada di Purwakarta.
“Salah satunya, dengan memasang CCTV yang terintegritas dengan pihak kepolisian, karena kota-kota di luar negeri sudah menerapkan hal tersebut dan sangat efektif,” kata Dedi, Kamis(29/03/2018).
Lanjut dia, di Jawa Barat dipasang CCTV minimalnya setiap batas kecamatan, atau maksimalnya di setiap batas desa. Kemudian, toko-toko dan perusahaan-perusahaan juga memasang CCTV. Semua harus terkoneksi ke server utama di provinsi dan kepolisian.
“Selain server utama di Provinsi, setiap kota/kabupaten juga harus memiliki server,kemudian terkoneksi ke polres-polres setempat,” beber Dedi membocorkan salah satu idenya, untuk membangun Jawa Barat menjadi kota yang Smart City.
Tahun lalu, tambah Dedi, di Purwakarta sudah dimulai dengan pemasangan CCTV di toko-toko dan perusahaan. Tujuannya untuk meminimalisir tingkat kejahatan atau kriminalitas, jadi tinggal diteruskan.
“Purwakarta sudah mulai berjalan untuk masalah CCTV dari tahun kemarin, kita sudah mengintruksikan agar toko-toko dan perusahaan memasang CCTV yang kemudian terkoneksi secara langsung dengan kepolisian,” tutup Dedi. (Gin)
Jabarnews | Berita Jawa Barat