Ini Dia Balasan Puisi Untuk Sukmawati

JABARNEWS | BEKASI – PUISI ‘Ibu Indonesia’ Sukmawati Soekarnoputri menjadi kontroversi. Puisi itu dituding melecehkan Islam.Sejumlah orang baik mewakili institusi atau tidak melaporkan Sukmawati ke Polda Metro Jaya atas puisi itu.

Selain itu, sebagai respons, muncul puisi balasan atas ‘Ibu Indonesia’ dari sebagian orang, contohya Felix Siauw dan lainnya.Salah satu sajak berjudul ‘Sajak Terpijak Bunda Sukma’ beredar di media sosial Facebook. Isi puisi itu sebagai respons atas puisi Sukmawati yang dinilai melecehkan Islam.

Baca Juga:  Ada 5 Kode Redeem Game FF yang Bisa Kalian Klaim, Buruan Ada Item Menarik Buat Mabar

Menurut informasi, puisi itu diciptakan oleh penyair sekaligus budayawan Bekasi yang dikenal dengan nama Kong Guntur Elmogas. Berikut Cuplikannya:

Sukma

Berapa sudah usiamu Ma ?

Berapa su dah raka’at shalatmu Ma ?

Sehingga belum pula kau tau syari’at agama…………mu.!

Mengapa kau obral kondemu ?

Hanya untuk mengatakan rusaknya cadarku.

Berapa banyak nada yang pernah kau dengar ?

Hanya untuk menyatakan rusaknya suara adzanku !

Sukma

Hatimu busuk ma !

Kau tau ?

Juta’an ummat, kini….

Membencimu.

Padahal sebelum puisi itu kau kibarkan !

Semua orang tak pernah tau siapa kamu !

Apakah masih ada doa untukmu agar kamu sembuh dari kekafiran ?

Terlambat Suk !

Orang sudah terlanjur “jeleh” memandangmu

Baca Juga:  PKB Jabar Tuntas Laksanakan Sekolah PUMR dan UKK

Masih adakah orang yang menyanjungmu ?

Terlewat sudah masanya !

Kini kau Suk,

Tinggal menuai badai atas semaian kata busukmu !

Suk…….!

Hatimu busuk

Ma…..!

Tunggulah karma

Wa……!

Keluargamu jangan kau bawa

Ti….!

Besok kau buktikan saar kau mati

Selang Cau,

pukul empat pagi kurang 10 menit

3-4-2018

Baca Juga:  Duh, Regulasi Jadi Permasalahan Pelaksanaan Sekolah Terbuka di Kota Depok

Selang Cau merupakan nama kampung di Desa Wanajaya, Cibitung, Kabupaten Bekasi.Saat dihubungi, Guntur, mengiyakanembenarkan puisi itu karyanya.“Iya itu karya kita. Habis gimana kita gerah dengan puisi itu (Ibu Indonesia),” katanya dikutip dari gobekasi, Rabu (4/3/2018).

Kong Guntur aktif dalam kegiatan seni budaya Bekasi, ia pernah mencetak rekor MURI sebagai pembaca pantun terlama di Indonesia dengan durasi 12 jam lebih.Puisi itu disebar warganet secara individual baik melalui Facebook atau Whatsapp. (Yfi)

Jabarnews | Berita Jawa Barat