JABARNEWS | BANDUNG – Hidroponik adalah cara menanam yang saat ini banyak digemari. Teknik budadaya tanaman ini banyak memanfaatkan air dan tidak menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Hidroponik juga dinilai menguntungkan karena bebas dari hama dan peyakit.
Salah satu pembudidayanya adalah SMA Negeri 15 Bandung, tanaman hidroponik diletakan disudut-sudut sekolah. Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Nining, menjelaskan, ide awal membudidayakan tanaman hidroponik muncul karena melihat semakin terbatasnya lahan tanah untuk menanam tumbuhan, sehingga tanaman hidroponik menjadi jalan keluarnya.
“Lahan berupa tanah terbatas, sekaligus untuk memberikan pengajaran kepada anak, tanaman itu tidak harus ditanam di tanah. Juga untuk penghijuan dan anak bisa berwirausaha,” jelas Nining saat ditemui di SMA Negeri 15 Bandung.
Nining menuturkan, tanaman hidroponik ini dikelola oleh siswa dan didampingi oleh guru pembina. Siswa mengikuti seluruh proses penanaman, dimulai dari pemilihan bibit, perawatan, hingga proses panen. Dengan adanya praktik langsung, siswa diharapkan lebih memahami pelajaran dibandingkan pemberian materi di dalam kelas.
“Jadi, anak tidak hanya mengetahui pelajaran yang ada di kelas, akan tetapi di luar kelas hingga mengenai pertanian. Apalagi karena sudah jarang melihat perkebunan di perkotaan,” jelas Nining.
Salah satu Guru SMA Negeri 15 Bandung Lucyana setuju dengn hal itu, ia mengatakan pengelolaan tanaman hidroponik agar siswa dapat berkreasi. Terlebih, kegiatan ini merupakan salah satu nilai mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU). Hasil panen tanaman hidroponik nantinya akan dijual dan hasilnya akan digunakan untuk proses penananaman selanjutanya
“Saat orang tua datang ke sini, anak-anak panen, (sayurannya) diikat, kemudian dijual kepada orang tua kembali,” jelasnya.
Selain, budidaya tanaman hidroponik, SMA Negeri 15 Bandung pun mengelola bank sampah. Sampah yang dikumpulkan berupa botol plastik bekas, nantinya botol tersebut digunakan juga untuk tempat pendukung tanaman hidroponik.
“Rencana kedepannya, setelah botol plastik bekas terkumpul banyak, kita akan membuat tanaman hidroponik di seluruh gerbang depan sekolah. Di sana siswa bebas berkreasi ingin desain seperti apa,” jelas Lucyana. (Dan)
Jabarnews | Berita Jawa Barat