JABARNEWS | BANDUNG – Ekonom dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Anggoro Budi Nugroho, SE, MBA nilai bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung habis dengan tidak berkualitas. Sebab persoalan infrastruktur Bandung dan kemacetan yang tak teratasi belum dapat ditemukan solusinya sementara penggunaan dana APBD terus dilakukan.
“Ada beberapa masalah aktual yang saya lihat yang pertama belum ada hasil pembangunan yang sifatnya sistem termasuk diantaranya infrastruktur transportasi. Macet di Bandung masih dimana-mana,” katanya saat dihubungi jabarnews.com, Kamis (12/4/2018).
Ditambahkannya, apabila dibandingkan dengan Yogyakarta lebih dapat mengoptimalkan APBD daripada Bandung dengan menghadirkan moda transportasi sekelas Transjakarta. Bus Trans Metro Bandung belum dapat menyumbangkan kelancaran lalu lintas di jalan raya.
“Yogyakarta yang APBD nya itu cuma sekitar Rp 700 Miliar pada tahun sekitar 2005-2006. Yogya bisa bikin seperti busway, dengan moda yang lama itu dihilangkan,” sambungnya.
Menurut Budi, seharus Pemerintah Kota Bandung dapat lebih mengoptimalkan pembangunan infrastruktur transportasi dengan APBD yang terlampau besar.
“Padahal kalau ditanya apakah hambatannya anggaran? Itu tidak mungkin karena anggaran Kota Bandung itu Rp 6,1 triliun lebih, saya ekonom loh jadi saya bicaranya anggaran,” sindirnya. (Ted)
Jabarnews | Berita Jawa Barat