JABARNEWS | BANDUNG – Maraknya tawuran antar pelajar menjadi keprihatinan masyarakat, tidak terkecuali dengan Calon wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum. Uu pun mengajak orangtua lebih meningkatkan perhatian kepada anak-anak. Proses tumbuh kembang dan perilaku anak ke depan sangat bergantung dari kepedulian dan pola pendidikan yang diterapkan keluarga tersebut.
Diungkapkan Uu dirinya merasa prihatin dengan kembali maraknya tawuran yang melibatkan anak-anak. Seperti diketahui, siswa Sekolah Dasar (SD) di Purwakarta nyaris tawuran dengan menggunakan senjata tajam, baru-baru ini.
Uu mengatakan, orang tua harus terdepan dalam memberi pendidikan yang baik untuk anak-anak. Mereka tidak bisa menyerahkan segalanya ke pihak sekolah.
Dia menyontohkan, sentuhan kasih sayang dan ajaran dari ibu akan melekat dan membuat hubungan emosional yang baik antara orang tua dan anak.
“PAUD dan TK itu sifatnya sekunder. Justru jika orang tua punya waktu di rumah, sebaiknya pendidikan agama dan akhlak diajarkan langsung oleh orang tua,” kata Uu kepada wartawan Minggu (22/4/2018).
Uu melanjutkan, maraknya perilaku menyimpang seperti tawuran ini terjadi karena anak-anak kurang mendapat pendidikan keagamaan dan keluarga. Sehingga, menurutnya emosional mereka tidak stabil.
“Ini sangat luar biasa, karena mereka masih usia belia. Beruntung kepolisian bisa menggagalkan rencana itu (di Purwakarta),” kata Uu.
Uu menuturkan, orang tua harus lebih serius dalam memberi perhatian dan pendidikan kepada anak-anak. Pendidikan keagamaan harus diutamakan agar karakter anak menjadi baik.
“Anak tidak cukup diberi pendidikan duniawi saja, seperti sekolah. Tapi juga dibutuhkan pendidikan ukhrowi, tentang keakhiratan,” katanya.
Dia optimistis, karakter anak akan semakin baik jika pemberian pendidikan dilakukan secara baik, yakni tanpa melupakan keagamaan. “Dengan pendidikan shalat, mengaji, dan akhlak yang mulia, anak-anak akan menjadi generasi yang cerdas dan shaleh,” katanya.
Oleh karena itu, menurutnya pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum memiliki program yang tepat untuk menjawab kebutuhan itu semua. “Ada program Maghrib Mengaji. Anak-anak wajib ke masjid saat Maghrib untuk shalat, mengaji dan belajar tentang akhlak yang baik,” katanya seraya menyebut program ini untuk menjaga keseimbangan antara pendidikan duniawi dan ukhrowi anak-anak. (Wan)
Jabarnews | Berita Jawa Barat