JABARNEWS | BANDUNG – Beberapa pria telanjur percaya pada informasi umum bahwa ia akan dianggap sangat memuaskan jika membuat pasangan wanitanya menyemburkan cairan kenikmatan saat ejakulasi. Di lain sisi, wanita yang belum pernah atau tidak mendapatkannya menjadi sangat berharap mengalaminya. Jadi apakah ejakulasi wanita benar-benar ada? Apa yang menyebabkannya? Dan kenapa kita harus benar-benar tahu yang sesungguhnya? Berikut di bawah ini penjelasannya.
1. Ejakulasi wanita itu memang benar ada kok, tapi tidak seperti yang kamu pikirkan
Untungnya, sebuah penelitian baru yang dipublikasi dalam The Journal of Sexual Medicine, bisa menjawab berbagai pertanyaan dalam fenomena ini. Penelitian tersebut menemukan bahwa mayoritas orang salah persepsi dalam mendefinisikan ejakulasi pada wanita. Masyarakat menggambarkan istilah yang seharusnya merupakan dua kejadian berbeda: ejakulasi dan penyemburan.
Menurut Samuel Salama, dokter spesialis ObGyn dari Rumah Sakit Privé di Perancis, ejakulasi dan penyemburan wanita melibatkan cairan berbeda yang berasal dari bagian tubuh yang berbeda. Keduanya bisa dikeluarkan dalam kondisi birahi tinggi.
Cairan yang pertama berasal dari prostat wanita (ya, beberapa wanita memilikinya), yang disebut dengan kelenjar Skene. Cairan yang sangat sedikit ini mengeluarkan lubrikasi ekstra selama seks berlangsung. Sementara itu, penyemburan melibatkan sejumlah besar cairan bening dari kandung kemih, yang ternyata kandungannya sama dengan urin.
2. Memang ada beberapa wanita yang mengalami ejakulasi dan penyemburan, namun datanya belum bisa dipastikan
Para ahli menyatakan bahwa data dari survey belum bisa dipatenkan, mengingat pemahaman masyarakat masih salah mengenai ini. Namun dari hasil yang terkumpul, ditemukan antara 10-54% wanita yang telah mengalami ejakulasi dan penyemburan. Menurut Lanalee Araba Sam, dokter spesialis ObGyn dari Fort Lauderdale Florida, pengalaman ini bisa diibaratkan seperti kemampuan seseorang dalam menggerakkan salah satu alis atau telinga, semuanya tergantung anatominya. Jadi seorang wanita bisa mengalaminya secara alami, bisa juga perlu usaha keras untuk mengalaminya atau bisa juga gak akan mengalaminya seberapa keras pun mereka berusaha.
3. Beberapa negara melarang penayangan adegan penyemburan wanita dalam video syur, karena dianggap banyak dampak negatif
Salah satu negara yang melarang adegan tersebut adalah Inggris. Alasan Inggris melarangnya adalah karena mengingat para ahli medis menyatakan bahwa penyemburan adalah sama dengan kencing, Inggris merasa aktivitas kencing (buang air) di depan kamera itu melanggar norma kesopanan mereka. Selain itu, adegan tersebut dianggap menimbulkan persepsi yang salah di masyarakat bahwa kondisi tersebut harus tercapai dalam hubungan seks.
4. Setiap wanita tidak perlu memikirkan soal kemampuan untuk ejakulasi ataupun menyembur
Menurut para ahli, menikmati momen hubungan seks adalah kunci yang utama, beban pikiran justru harus dibuang setuntas mungkin. Seks akan lebih bisa dinikmati oleh kedua belah pihak jika kalian menikmati proses serta efek alami yang terjadi pada tubuh masing-masing. Pemaksaan pada tujuan tertentu justru gak akan membuatnya berjalan maksimal. Kamu dan pasangan sahmu yang paling tahu tubuh kalian masing-masing dan penting bagi kalian untuk saling mengomunikasikannya.
Para ahli juga berpesan bahwa jika ejakulasi atau penyemburan terjadi padamu atau pasanganmu (jika kamu pembaca pria), maka nikmatilah. Namun jika tidak terjadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan sama sekali. Justin Lehmiller selaku editor Sex and Psychology menyampaikan bahwa tidak ada panduan khusus tentang apa yang harus terjadi saat hubungan seks. (Fin)
Sumber berita ini diambil dari idntimes.com
Jabarnews | Berita Jawa Barat