Saat Ramadan, Konsumsi Jangan Berlebihan

JABARNEWS | BANDUNG – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat, Doni P. Joewono menyampaikan bahwa para ulama juga berperan penting dalam menekan angka inflasi selama bulan suci Ramadan melalui cara bertausiyah terhadap masyarakat.

“Kita akan terus upayakan segala cara untuk menekan angka inflasi Jawa Barat di Bawah tiga. Untuk ulama itu saya kasih data bagaimana inflasi, nah harapannya ketika beliau saat tausiyah atau di Mesjid itu bisa memberikan pengertian bahwa konsumsi itu jangan berlebihan,” katanya disela-sela acara Forum Silaturahmi Ulama se-Jawa Barat di Jln. Braga No. 108, Kota Bandung, Rabu (02/04/2018).

Baca Juga:  Disparbud: Pengembangan Wisata Jabar Selatan akan Libatkan BUMDes

Menurutnya upaya tersebut dirasa efektif ketika ulama menyisipkan manfaat konsumsi bijak sehingga masyarakat yang berada tidak melakukan pemborongan kebutuhan pokok secara berlebihan dan menumbuhkan kesadaran untuk hanya membeli sesuai dengan kebutuhan saja.

Baca Juga:  Terlihat Kurus dan Pucat, Panji Petualang Ternyata Mengidap Penyakit Ini

“Hari ini ada acara dengan forum ulama, kita mendorong supaya dengan pasokan yang sama, dengan permintaan yang tinggi yang asalnya orang nggak makan kolak jadi makan kolak. Kita mendorong dengan konsumsi bijak, karena memang pasokannya segitu,” terangnya.

Baca Juga:  Cek Ramalan Cuaca Kabupaten Purwakarta Besok, Rabu 27 Juli 2022

Lanjutnya, sidak bersama Kapolda Jawa Barat tadi pagi. Doni menyatakan ketersediaan kebutuhan pokok sat ini pada posisi aman.

“Inflasi selalu ada tiga hal, yaitu pasokan, distribusi, dan ekspektasi. Tadi saat pagi saya ikut sidak bersama Kapolda ke Pasar Sukajadi dan Kosambi, untuk saat ini stock kebutuhan pokok aman,” pungkasnya. (Ted)

Jabarnews | Berita Jawa Barat