JABARNEWS | PURWAKARTA – Program Culture Based Fisheries (CBF) atau Perikanan Tangkap Berbasis Budaya di Waduk Ir. H. Juanda (Jatiluhur), Kabupaten Purwakarta, di-launching Perum Jasa Tirta (PJT) II, Jumat (11/5/2018).
Dalam launching CBF, empat juta ikan ditebar di waduk terbesar di Indonesia tersebut. Jenis ikan yang ditebar adalah ikan nila, bandeng, patin dan sejumlah ikan endemik.
Direktur Utama Perum Jasa Tirta II (PJT II) Jatiluhur, Djoko Saputro, mengatakan, program CBF merupakan program pengelolaan sumber daya ikan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Program CBF ini manfaatnya ada dua. Pertama untuk menjaga lingkungan dan kualitas air Waduk Jatiluhur. Dan yang kedua program CBF ini akan meningkatkan ekonomi petani lokal di sekitar waduk,” jelasnya.
Djoko menambahkan, 4 juta ikan yang ditebar akan memakan sisa pakan dari Keramba Jaring Apung sehingga kualitas air Jatiluhur akan semakin baik. Khusus untuk peningkatan ekonomi, dalam waktu 3-4 bulan, ikan-ikan tersebut bisa dipanen oleh nelayan lokal.
“Nelayan lokal bisa memanennya nanti dalam 3 sampai 4 bulanan. Tentu ini akan meningkatkan kesejahteraan mereka,” ujarnya.
Di tempat yang sama Kepala Pusat Riset Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Toni Ruchimat, mengatakan program CBF sangat tepat diterapkan di Waduk Jatiluhur.
“CBF sangat tepat diterapkan di Waduk Jatiluhur. Produksi ikan tetap bisa berjalan dengan pelestarian ekosistem air waduk,” pungkasnya. (Gin)
Jabarnews | Berita Jawa Barat