JABARNEWS | PANGANDARAN – Memanfaatkan ikan hasil tangkapan nelayan yang tidak diual ke distributor. Oleh putra daerah satu ini disulap menjadi kripik ikan atau crip sea, khas Pangandaran.
Ide kreatif makanan camilan buatan putra daerah itu ternyata omzetnya mengiurkan.
Mengutip dari kabarpriangan.co.id, Fahmy Radiansyah(24) pemilik ide itu mengaku ikan yang tidak layak jual di pasaran dibuat keripik ikan. Hasilnya bisa menambah penghasilan para nelayan.
“Membantu para nelayan sehinbgga tidak terbuang sia-sia. Untuk membantu para nelayan saya membelinya seharga Rp 15.000,-/Kg ikan layur yang tidak masuk ukuran pabrik,” ungkapnya, Kamis(16/5/2018).
Menurutnya, pengurus BPC HIPMI Pangandaran ini, memanfaatkan ikan laut yang tidak masuk ukuran penjualan untuk ekspor dapat dibuat crip sea atau keripik makanan untuk cemilan diantaranya ikan layur.
“Selain itu juga ada cumi, udang dan beby crap (anak kepiting) tapi kalau ini harganya normal,” tuturnya.
Selain itu juga dalam pemasaran crip sea tidak dijual ke mini market dan ini sebagai bentuk untuk memberdayakan pengangguran juga mahasiswa yang mempunyai jiwa usaha untuk menambah uang saku.
Usaha yang digagasnya pertama di Pangandaran bahkan Indonesia. Sekalipun dengan memanfaatkan hasil tangkapan nelayan yang tidak masuk ukuran standar khususnya ikan layur.
Salah satu nelayan Rastim (46), setiap menangkap ikan di laut tidak semuanya masuk ke ukuran standar saat dijual ke pelelangan karena kecil. Tapi tidak membuatnya mengeluh sebab sudah ada yang membelinya. (Vie)
Jabarnews | Berita Jawa Barat