JABARNEWS | BANJAR – Menanggapi menjamurnya rentenir di Banjar seperti diungkap komunitas bernama Gerakan Banjar Bebas Rentenir (Gebber), Plt. Walikota Banjar, Darmadji Prawirasetia, mengaku mengaku prihatin.
“Saya apresiasi adanya Gebber, dan sekarang saya nyatakan Banjar darurat rentenir. Praktik rentenir di Kota Banjar ini jelas sudah sangat mengganggu perekonomian,” ujarnya, dikutip Koran Harapan Rakyat, Jumat (25/5/2018).
Dia juga menegaskan, korban rentenir harus diselamatkan, dan penyelamatan tersebut harus datang dari masyarakat itu sendiri, serta dukungan dari stakeholder di Kota Banjar.
Untuk itu, Darmadji menghimbau kepada masyarakat supaya jangan tergiur dengan iming-iming peminjaman modal yang mudah, apalagi tanpa agunan.
Hal senada disampaikan Kasi Koperasi Disperindagkop Kota Banjar, Ago Wijaya, bahwa masyarakat agar waspada terhadap rentenir, apalagi yang berkedok koperasi.
Pihaknya akan segera membenahi pemberian izin kepada setiap koperasi yang ada di Kota Banjar.
Seperti diberitakan, seorang perempuan warga Balokang rela membayar kehormatannya lantaran tidak bisa membayar hutang kepada renternir sebesar Rp. 200 ribu.
Namun, bukannya lunas, justru hutang si perempuan tersebut tidak lunas seperti yang dijanjikan. (Vie)
Jabarnews | Berita Jawa Barat