Menelisik Jejak Karuhun Malangbong Garut (1)

JABARNEWS | GARUT – Berada di atas ketinggian 700 Mdpl , di Desa Mekarmulya, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, terdapat sebuah situ (danau). Masyarakat setempat menyebutnya Situ Ciranca. Situ ini berada di atas bukit tengah hutan, di bawah beberapa pohon caringin (beringin) tua yang tampak sudah tumbuh berabad-abad lamanya.

Di bawah pohon tua itu, ditemukan beberapa petilasan makam keramat yang sangat dihormati sebagai karuhun, khususnya oleh orang Mekarmulya .

Sekretaris Desa Mekarmulya, Saeful Hayat, mengungkapkan, pada pohon caringin pertama terdapat Makam Keramat Eyang Qadiron, asal Garut. Lalu, di pintu kedua terdapat petilasan Eyang Mangkubumi. Terahir, di puncer (puncak) bukit terdapat Petilasan Makam Eyang Aji Karang.

Baca Juga:  Menkumham Resmikan Kantor Imigrasi Bekasi

Pada bagian tempat yang kedua ini, yakni Petilasan Eyang Mangkubumi, berdasarkan cerita rakyat setempat yang berkembang di sana, Eyang Mangkubumi atau Pangeran Mangkubumi adalah pendiri kerajaan Yogyakarta.

Dikutip dari sebuah literasi, Pangeran Mangkubumi adalah adik Susuhunan Mataram II (Pakubuwono II) yang berkedudukan di Surakarta.

Bila dikaitkan dengan cerita rakyat Mekarmurya serta berbagai tokoh Kasepuhan Mekarmulya yang mempercayai bahwa sebuah makam yang ada di bawah pohon caringin tua itu adalah mendiang Eyang Mangkubumi atau Pangeran Mangkubumi yang dimaksud, hal ini beralasan. Sebab, wilayah Malangbong sejak tahun 1751 M dijadikan transit pasukan Mataram ketika hendak menyerang batavia yang diduduki kolonial Belanda. Eyang (Sunda) Pangeran Mangkubumi tidak setuju dengan kakaknya yang menerima campur tangan Belanda dalam pemerintahan Mataram.

Baca Juga:  Pos Indonesia Kenalkan New Platform Layanan Kurir Digital

Setelah Pakubuwono II wafat (tahun 1749), Pemerintahan Mataram malah diserahkan pada Belanda yang kemudian mengangkat Pakubuwono III sebagai raja ‘boneka’. Hal itu semakin memicu kemarahan Pangeran Mangkubumi. Hingga akhirnya pada tahun 1751 M, Pangeran Mangkubumi menyerang Mataram. Dan, bisa jadi di Bukit Ciranca ini dulunya pernah ada sebuah peradaban orang-orang Mataram. Jauh sebelum salah satu tokoh Malangbong Rd. Surayudha membuka kawasan Malangong sekira tahun 1807 M. Artinya, Sebelum Rd. Surayudha ada, di bukit Ciranca telah ada orang-orang Mataram dan di antaranya Pangeran Mangkubumi.

Sependapat dengan literasi ini, Kasepuhan Kutanagara, Rd.Mas Kadar Solihat, yang merupakan salah satu keturunan Keraton Mataram mengakui bahwa orang Malangbong memiliki garis nasab dengan Keraton Mataram. Pendiri Malangbong Rd. Surayudha adalah menantu Sultan Mataram setelah menikahi Rd. Siti Bunga Resmi. Dari pernikahanya dikaruniai 12 keturunan. Sementara itu, Eyang Mangkubumi atau Pangeran Mangkubumi adalah Raja Pertama Kasultanan Jogjakarta yang bergelar Sultan Hamengku Buwono I, berkuasa pada 1755—1792 M.

Baca Juga:  Sejarah Berbagai Daerah di Nusantara ada di Bale Panyawangan Nusantara

Berdasarkan penelusuran dan pantauan Jabarnews, salah satu Petilasan Makam keramat yang ada di Bukit Ciranca ini diyakini adalah Pangeran Mangkubumi yang dimaksud. Yakni Pendiri Kesultanan Jogjakarta.

“Ya itu adalah Petilasan Makam Keramat Eyang Mangkubumi,” ujar Saeful kepada Jabarnews, Senin, 28/5/2018. (Tgr/Bersambung)

Jabarnews | Berita Jawa Barat