12.150 Warga Tumplek Di Bubos Asia Afrika

JABARNEWS | BANDUNG – Sebanyak 12.150 warga baik komunitas, dhuafa, dan perorangan tumplek ramaikan buka bersama on the street (BuBos) disepanjang jalan Asia Afrika, Sabtu (2/6/2018). Penjabat sementara (PJs) Wali Kota Bandung Muhamad Solihin mengatakan jika acara bukber tahunan yang ketiga kali ini, jadi agenda rutin tahunan maka harus ada tema agar masyarakat selalu penasaran dan ingin datang.

“Saya sangat gembira, karena setiap komunitas itu bawa kaum dhuafa yanh digembirakan. Saya yakin ada doa tersirat dari kaum dhuafa itu, mudah-mudahan doa baik yang dilantunkan oleh mereka, karena kita ini kan bakal ada event besar pilwalkot, Pilgub, pilpres, legislatif dan lainya,” jelas Solihin.

Salutnya lagi kata Solihin, acara ini bukan hanya diikuti umat muslim tapi non muslim juga. Itu artinya di Bandung toleransi bukan hanya diucapkan tapi dilaksanakan.

Baca Juga:  Daftar Universitas Terbaik Tahun 2022: UI Kokoh Posisi Pertama, Unpad Tak Masuk 10 Besar

“Tanpa ada perbedaan ras, suku, dan agama. Karena nyaman itu oleh diri sendiri, keamanan juga diri sendiri. Itu tercermin pada kegiatan ini walaupun tidak secara langsung, sebagai Pjs Aya ucapkan terimakasih kepada warga yang hadir ataupun tidak. Karena acara ini berkat doa warga, dan mudah-mudahan berlangsung terus. Bandung ramah, nyaman, gembira dan juga berkah,” harapnya.

Buka bersama pun kata Solihin tidak hanya terpusat di Asia Afrika saja tetapi di wilayah juga sehingga masyarakat menikmati hal sama dan tidak macet.

Harapan pria ramah ini, bukan hanya bukber yang dilakukan pemerintah berjamaah tetapi salat Magrib atau Isya berjamaah bisa dilakukan tidak hanya di bulan Ramadan tapi bulan biasa pun.

Baca Juga:  Warga Karawang Gotong Royong Bersihkan Minyak Tumpah di Bibir Pantai

Bisa dilakukan bergilir agar mendekatkan kepala daerah dengan warga. Bisa mendengar keinginan warga, dan sebagian keinginan warga terealisasi. Karena secara umum warga ingin kesejahteraan yang lebih baik.

“Minimal lakukan seminggu sekali dengan suasana santai, salat Maghrib atau Isya berjamaah. Karena mendengar itu lebih berat daripada berbicara. Siapapun kepala daerahnya nanti,” paparnya.

Ketua panitia BuBos Deni Nurdyana Hadimin menambahkan bahwa dari yang hadir 30% nya non muslim. Mereka ingin berpartisipasi memberikan sumbangan dan ikut makan.

“Ini sebagai bukti di Bandung aman dan toleransi umat beragama terbukti,” tegasnya.

Selain toleransi dan sosial, diacara ini juga ada edukasi lingkungan atau zero waste. Dimana semua yang hadir dilarang menyampah.

Baca Juga:  Nasib Pedagang Cilok, Ditodong Preman Pakai Sangkur

“Dari awal sudah diingatkan agar pakai misting. Tetapi saya juga sudah prediksi ada juga yang mengunakan dus, botol minuman mineral dan lainya,” jelasnya.

Tetapi pihaknya sudah menyiapkan 100 tim penyapu yang diberi waktu 60 menit jalan sudah clear dan beres.

Selain tim penyapu ada juga 2 mobil swipper yang diturunkan biar jalan Asia Afrika kembali bersih.

“Kalau terdata ada 12.150 tapi tidak tahu karena banyak yang datang lagi on the spot, space 3.000 kosong saya siapkan, karena banyak yang duduk di trotoar juga. Pokoknya target 15 ribu tercapai karena makanan yang disediakan habis,” ungkap Dirut PD Kebersihan itu. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat