Ada Makam Keramat Di Gunung Salak

JABARNEWS | BOGOR – Di kawasan puncak Gunung Salak, Bogor terdapat makam yang seringkali ramai diziarahi pengunjung. Kebanyakan mereka datang dari luar kota.

Mendaki gunung hingga sampai puncak tertingginya untuk tujuan hobi dan kesenangan bisa jadi sudah biasa. Namun jika mendaki gunung-gunung tinggi untuk berziarah ke makam keramat, bisa jadi jarang dilakukan.

Salah satu makam keramat di atas puncak gunung yang banyak disambangi peziarah adalah makam KH Raden Raja Kusuma. Persisnya, kuburan tersebut berada di Puncak Manik, salah satu puncak tertinggi yang ada di Gunung Salak, di ketinggian 2.211 mdpl.

Baca Juga:  Heboh! Tarian Striptis Undang Kerumunan Massa di Puncak Bogor

Menurut penuturan Imam, salah seorang warga Cidahu, Kabupaten Sukabumi yang biasa menjadi tour guide peziarah naik ke puncak Salak, para peziarah makam keramat banyak berasal dari luar kota.

Menurutnya, makam yang dikenal dengan Mbah Salak ini ramai dikunjungi saat hari-hari tertentu seperti saat 1 Syura. Tujuannya pun beragam, dari mulai ibadah wirid, hingga cari wangsit.

“Saya sekarang lagi antar ada puluhan orang dari Bekasi. Rombongan banyak, ada yang bapak-bapak tua sampai anak-anak, kita bawa dari (jalur) Cimelati. Sudah biasa antar ziarah ke sini,” ucap Imam dikutip dari detik, Selasa (26/6/2018).

Baca Juga:  BMKG: Gempa Magnitudo 5.8 Guncang Jayapura

Diungkapkannya, sebelumnya makam Mbah Salak hanya berupa tumpukan batu. Namun, oleh warga sekitar, kemudian disemen dan dilapisi keramik. Sebuah bangunan mirip gubuk peristirahatan dibangun tepat di sampingnya.

“Ini dulu makamnya hanya batu-batu ditumpuk saja, tapi sekarang sudah jadi keramik. Ada yang bilang ini makam, ada yang bilang ini petilasan wali saja,” ujar Imam.

Dia mengatakan, berbeda dengan pendaki yang rata-rata membawa perlengkapan lengkap dan logistik yang cukup, para peziarah ini biasa datang dengan bekal seadanya. Tak jarang para peziarah ini meminta air minum atau camilan kepada pendaki yang berpapasan jika kehabisan makanan.

Baca Juga:  Menjelang HUT ke 57, Batalyon Armed 9 Pasopati Kostrad Gelar Donor Darah

“Tadi pas saya di Pos Bayangan (pemberhentian pendaki) ketemu orang ziarah. Mereka minta biskuit ke saya. Katanya kelaparan pas mau turun. Ada bapak-bapak tua. Saya kasih biskuit saja,” ucap Widi salah satu pendaki gunung asal Tangerang Selatan. (Yfi)

Jabarnews | Berita Jawa Barat