Fenomena Aphelion, Selama 3 Hari Garut Dingin Menggigil

JABARNEWS | GARUT – Pada 6 Juli 2018, pukul 23.48 WIB telah terjadi Fenomena Aphelion. Namun, keadaan suhu udara sangat dingin di Kabupaten Garut, akan tetap terasa hingga Minggu (8/7/2018).

Fenomena Aphelion sendiri yakni fenomena posisi bumi berada jauh dari matahari. Sehingga dari fenomena tersebut, suhu bumi akan menjadi dingin mencapai titik minimum.

Memang dari fenomena itu, hingga Sabtu (06/07/2018) pukul 07.00. WIB masih terasa dingin oleh masyarakat Garut.

Baca Juga:  Ayam Potong Surplus, GOPAN Dorong Pemerintah Melakukan Pemerataan Distribusi

Pasalnya, suhu udara di wilayah Garut berdasarkan prakiraan cuaca BMKG yaitu:

Pada Jum’at dinihari kemarin, 6 Juli 2018: Suhu Minimum 23°C, Suhu Maksimum 30°C, Kelembaban 85%, Kecepatan Angin 4 km/jam. Suasananya berawan.

Sedangkan Sabtu, 7 Juli 2018,  pagi , Suhu Minimum 23°C, Suhu Maksimum 30°C, Kelembaban 60%, Kecepatan Angin 4 km/jam. Suasananya cerah berawan.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Ajak AMSI Jabar Bangun Ruang Dialog yang Konstruktif

Sabtu siang, Suhu Minimum 23°C, Suhu Maksimum 30°C, Kelembaban 60%, Kecepatan Angin 4 km/jam. Suasananya cerah berawan.

Sabtu malam, Suhu Minimum 23°C, Suhu Maksimum 30°C, Kelembaban 80%, Kecepatan Angin 4 km/jam. Suasananya cerah berawan.

Sabtu dinihari, Suhu Minimum 23°C, Suhu Maksimum 30°C, Kelembaban 85%, Kecepatan Angin 4 km/jam. Suasananya cerah berawan.

Begitupun suhu udara pada Minggu, 27 Juli 2018, berdasarkan ramalan cuaca BMKG, sama dengan suhu pada hari ini, Sabtu (6/7/2018).

Baca Juga:  Pilihan Sekda Kota Bandung, Berlabuh Pada Asda Kota Cimahi

Fenomena Aphelion sangat dirasakan oleh warga Kabupaten Garut. Setiap orang yang tadinya setiap menjelang malam, dinihari, pagi-pagi, tak berjaket, kini mengenakannya. Bahkan ada yang tak tahan dengan dinginnya suhu udara karena Fenomena Aphelion, mereka berbusana rangkap, mengenakan switer, jaket dan berkupluk, meniru bangsa Eximo. (Tgr)

Jabarnews | Berita Jawa Barat