JABARNEWS | GARUT – Semenjak Udin Jumyati dipilih menjadi perlindungan masyarakat (Linmas) pada Agustus 2014 oleh Ketua RW 16 Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu Garut Jawa Barat. Ia mengaku belum menerima kartu legalitas anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas). Padahal Udin sangat mengharapkan sekali. Soalnya ia tidak mau disebut Linmas gadungan.
Dengan apa adanya Udin mengatakan, biarpun perlengkapan sebagai Linmas seperti topi, pakaian, dan sepatu, semuanya pemberian dari orang lain, namun ia mengaku selalu menjalankan tugas dan kewajibannya, diantaranya membantu keamanan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat serta membantu dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
“Sayangnya selama 4 tahun saya belum memiliki kartu anggota Linmas. Jadi dalam bertugas, masih penuh rasa waswas,” ungkap pria kelahiran 1987 lulusan MTS Karoya Cibatu Garut, yang kini tinggal di Kampung Babakan Kandang RW 16 Desa Wanakerta Kecamatan Cibatu Garut.
Dan ternyata sosok anak muda ini, sewaktu sekolah aktif dalam organisasi Pramuka sempat meraih prestasi se-Kabupaten Garut dalam lomba baris berbaris.
Kali ini dari 32 Linmas yang ada di Desa Wanakerta, Udin termasuk 12 orang Linmas yang terpilih untuk membantu penanganan ketenteraman, ketertiban dan keamanan dalam penyelenggaraan Pilkada yang diselenggarakan pada Rabu lalu 26 Juni 2018 hingga ke Pileg, dan Pilpres.
“Saya Alhamdulillah terpilih untuk turut serta menyukseskan Pilkada Gubernur, Bupati, sampai kepemilihan anggota DPR dan Pemilihan Presiden,” katanya, Minggu (8/7/2018).
Akan tetapi, ujarnya, selama 4 tahun mengabdikan diri menjadi anggota Linmas.
“Saya belum memiliki kartu anggota Linmas. Bagi saya kartu anggota Linmas sangat penting sekali. Terus terang saja, meskipun saya hanya sebagai Linmas, namun saya ogah disebut Linmas Gadungan,” tandasnya usai di foto dengan pose topi sengaja dimiringkan sesuai permintaanya agar wajah terlihat jelas. (Tgr)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
