JABARNEWS | MAJALENGKA – Sekelompok santri yang menamakan dirinya Santri Kalong berunjuk rasa di depan SPBU Majalengka, Minggu sore (8/7/2018). Mereka menggelar aksi mendorong motor di sepanjang jalan KH. Abdul Halim sebagai protes sekaligus menyindir pemerintah yang tidak memperhatikan suara rakyat.
Mereka protes karena harga BBM naik dan terus naik secara diam-diam, yang dampaknya menaikkan pula harga-harga bahan pokok. Salah seorang aksi unjuk rasa, Indra Subana mengatakan, aksi itu sengaja digelar dan dilakukan, untuk menyikapi kenaikan BBM.
Mereka menilai pemerintah saat ini telah membuat masyarakat semakin susah. Kenaikan BBM secara diam-diam juga berdampak ikut menggerakkan naik harga-harga kebutuhan pokok masyarakat.
“Sehingga biaya hidup yang semakin tinggi dan hal ini merugikan masyarakat miskin. Pemerintah telah menaikkan BBM beberapa waktu lalu, dengan cara diam-diam atau tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu, membuat kami sebagai masyarakat kecil tercekik,”keluhnya.
Sewaktu beraksi mereka semua menutup mulutnya dengan lakban. Indra menambahkan, bahwa tidak penting seberapa besar jumlah kenaikan yang terjadi, sebab esensi dari kenaikan harga BBM adalah berdampak besar pada kenaikan harga bahan-bahan pokok yang ada di pasar, mengingat semua komoditas barang diangkut menggunakan kendaraan.
“Pemerintah tidak lagi hadir pada kepentingan-kepentingan rakyat, maka dari itu, kita dari gerakan Santri Kalong Majalengka, menuntut kepada pemerintah untuk kembali menurunkan harga BBM,” harapnya. (Rik)
Jabarnews | Berita Jawa Barat