JABARNEWS | SUKABUMI – Sebanyak 225 Penerangan Jalan Umum (PJU) atau 5 % dari 4.500 PJU di Kota Sukabumi rusak. Kondisi itu terjadi lantaran beberapa faktor, seperti kerusakan akibat sambaran petir, puting beliung, jaringan kabel rusak, naik turunnya tegangan serta faktor usia.
“Mayoritas kerusakan PJU ini diakibatkan karena faktor alam dan usia PJU sudah tua,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi, Abdurachman didampingi Kasi PJU Dishub Kota Sukabumi, Lutpi Alip, dikutip Radar Sukabumi, Rabu (11/7/2018).
Ia mengungkapkan, PJU menjadi salah satu kebutuhan pengguna jalan yang perlu diperhatikan pemerintah. Terlebih dalam mengantisipasi kecelakaan lalu lintas dan tindakan kejahatan yang kerap terjadi di tempat yang kurang penerangan.
Untuk itu lanjut dia, diperlukan secara instensif untuk melakukan perawatan sehingga PJU tetap dapat berpungsi normal. Karena, tak dipungkiri kebanyak PJU di Kota Sukabumi usianya sudah tua sehingga diperlukan pengecekan rutin.
“Ya, memang kami dengan rutin terus melakukan perawatan PJU yang dianggap sudah tua,” paparnya.
Dikatakannya, pada 2018 ini Dishub Kota Sukabumi menargetkan pemasangan PJU di beberapa titik. Rinciannya, pemasangan PJU smart sollar sell sebanyak 11 titik, PJU lingkungan dan jalan kota sebanyak 150 titik, PJU gang sebanyak 9 lokasi, PJU hightmash 2 lokasi, dan PJU sollar sell 8 titik.
“Mudah-mudahan pada akhir 2018 semua targetan ini dapat terealisasi seratus persen sehingga ada penambahan PJU baru,” paparnya.
Ia menambahkan, digencarkannya pemasangan PJU ini guna mengantisipasi kecelakaan yang diakibatkan minimnya lampu penerangan jalan.
Tak hanya itu, juga bisa mengantisipasi tindakan kejahatan yang kerap terjadi di jalan yang gelap atau kurangnya penerangan.
”Kami akan terus bersaha untuk penambahan PJU ini karena menjadi salah satu faktor penting untuk keamanan dan kenyamanan para pengendara,” pungkasnya. (Des)
Jabarnews | Berita Jawa Barat