JABARNEWS | BANDUNG – Mewaspadai hewan kurban terjangkit Anthrax jelang Idul Adha 2018, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat melakukan pengawasan.
“Kita juga menerima kiriman (hewan qurban) dari luar kan yah, nanti akan kita periksa di lokasi cek point,” ujar Kadis Pangan dan Peternakan Provinsi Jabar, Dewi Sartika, di Bandung, Rabu (1/8/2018).
Dikutip dari antaranews.com, pengawasan hewan kurban itu dilakukan bekerjasama dengan tempat potong hewan, dokter hewan dari IPB dan Unpad, untuk pemeriksaan kesehatan sebelum didistribusikan.
Terlebih Jabar kedatangan hewan kurban yang berasal dari wilayah yang rawan terjadi endemik Anthrax seperti Jateng, Yogyakarta, Jatim, NTT dan NTB.
“Kita juga melibatkan DKM yang sudah kita latih, serta mantri-mantri hewan yang ada di Kabupaten dan Kota,” kata dia.
Selain pengawasan, upaya Pemprov Jabar mencegah hewan agar terbebas dari Anthrax dengan melakukan vaksinasi terhadap hewan kurban yang berasal dari Jabar maupun luar daerah.
Menurut dia, pemerintah akan menyiapkan 29 ribu lebih vaksin, yang akan difokuskan untuk dilakukan vaksinasi di daerah atau desa yang disinyalir terpapar Anthrax.
“Di Jabar itu ada lima Kabupaten dan tiga kota (yang rawan antraks) diantaranya Bogor, Bekasi, Purwakarta, Karawang, Subang, Bogor, Depok dan Bekasi. Tapi walau sekarang kasus Anthrax belum ada yah, tapi kita tetap awasi dan cegah,” kata dia. (Vie)
Jabarnews | Berita Jawa Barat