Emil Ajak Hipmi Investasi Di Luar Negeri

JABARNEWS | BANDUNG – Wali Kota Bandung, M. Ridwan Kamil menaruh harapan besar pada Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Bandung. Ia bahkan menantang anggota Hipmi untuk menciptakan inovasi yang bisa membanggakan Indonesia.

Orang nomor satu di Bandung ini mengaku resah terhadap paradigma yang terjadi di Indonesia. Warga Indonesia belum sepenuhnya bangga menggunakan produk dalam negeri. Hal itu berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi tanah air.

“Saya ke Cina, semua orang pakai produk Cina. Ke Korea, semua orang pakai produk Korea. Ke Jerman, ke mana pun. Di Indonesia, HP Korea, motor Jepang, mobil Jerman. Kita terlalu bangga bisa membeli itu semua. Tetapi di balik itu, kita cuma konsumen,” tuturnya,saat pembukaan Muscab IX Hipmi Kota Bandung di Hotel Arya Duta Bandung.

Baca Juga:  Pengukuran Mutu Pelajaran Bisa Dilihat Melalui OSN

Menurutnya, perubahan bisa hadir ketika sumber daya manusia memiliki kualitas kemampuan yang optimal. Ia mencontohkan, ketika kalah pada Perang Dunia II, Jepang langsung berinvestasi besar pada pengembangan sumber daya manusia. Hingga kini, Jepang tersohor karena inovasi dan teknologinya yang tak tertandingi. Hal yang sama juga dilakukan oleh negara maju lainnya.

“Di mana-mana, kemajuan suatu bangsa datang dari SDM. Negara-negara maju itu berinvestasi besar pada research and development melalui anggaran negaranya,” imbuhnya.

Baca Juga:  Di Sini, Yang Diet Bisa Tetap Makan Mi

Terlebih lagi, katanya, dunia semakin kompetitif dan menuntut sumber daya manusia yang makin berkualitas. Ia berharap Hipmi Kota Bandung bisa menjadi yang terdepan untuk bisa berkompetisi di pasar global.

“Kalau dunia makin kompetitif, artinya SDM-nya juga harus kompetitif. HIPMI jangan jadi pengusaha medioker yang hanya jago kandang,” kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Oleh karena itu, ia mengimbau, pengusaha Bandung tak ragu untuk membuka usaha di luar negeri. Ia percaya bahwa kemampuan dan kualitas pengusaha Bandung mampu bersaing di luar negeri.

Baca Juga:  Kapolda Metro Jaya Imbau Saat Putusan MK Tak Ada Aksi Massa

“Paspor itu cuma administrasi aja. Tunjukkan kemampuan kepemimpinan, kepercayaan diri, produknya, dan lain-lain. Jadi kalau ada pengusaha Hipmi Bandung nggak bisa bahasa Inggris keterlaluan. Karena Hipmi Bandung harus naik kelas bukan jago kandang,” tegasnya.

Ia menambahkan, Hipmi juga harus berkontribusi pada pembangunan Tanah Air. Riset McKenzie mengungkapkan, Indonesia akan menjadi negara terkuat nomor 3 di dunia dengan beberapa syarat. Salah satunya adalah menjaga agar laju pertumbuhan ekonomi tidak kurang dari 5 %.

“Selain itu coba berinvestasi dalam politik. Karena syarat lainnya adalah jangan ada krisis dalam perpindahan kepemimpinan,” ucapnya. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat