Debit Air Berkurang, Petani Indramayu Gagal Panen

JABARNEWS | INDRAMAYU – Kemarau panjang yang terjadi saat ini membuat debit air di Bendung Rentang Jati Tujuh, Majalengka berkurang. Ini jelas berdampak pada hasil panen para petani di Indramayu. Mereka harus mengalami gagal panen lantaran kekurangan air.

Ratusan hingga ribuan hektar lahan pertanian alami kekeringan. Sebab, saluran irigasi yang mengalir dari jaringan (bendung) Rentang di Majalengka belum mencukupi kebutuhan. Gagal panen ini dirasakan sejumlah petani di sejumlah desa di Kabupaten Indramayu.

Dikutip radarindramayu, jaringan Rentang saat ini terbagi sistem irigasi dengan kebutuhan event Asian Games cabang olahraga (Cabor) Kano Slalom. Venue tersebut berada di Bendung Rentang Jati Tujuh Kabupaten Majalengka.

Baca Juga:  Zulhas Restui Bima Arya Maju di Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Dedi Mulyadi

Sejumlah desa di Indramayu seperti Kedokangabus, Kandanghaur, dan Losarang, Indramayu bagian tengah yang menjadi tempat aliran air dari Bendung Rentang alami kekurangan air.

Anggota Komisi V DPR RI Drs. Yoseph Umarhadi mengatakan jaringan Rentang belum memadai untuk ketersediaan irigasi di 3 kabupaten, baik Majalengka, Cirebon maupun Indramayu.

Belum lagi, katanya, untuk menuju ke Indramayu jangkauannya sangat jauh hingga ke pintu 24. Ditambah lagi event Asian Games, debit air Rentang diturunkan mencapai 15-17 meter kubik per detik agar pertandingan Kano Slalom dapat berlangsung.

Baca Juga:  Vaksinasi Disabilitas Jabar Tembus 101 Persen, Begini Kata Ridwan Kamil

’’(Sementara) untuk bisa menjangkau sampai ke hilir yaitu kecamatan Kandanghaur, Kroya, dan Kedokangabus harus minimal debitnya harus di atas 20 M3 per detik,” paparnya.

Yoseph Umarhadi mengaku telah mengupayakan melalui Komisi V DPR RI untuk melakukan revitalisasi Bendung Cipanas agar ketersediaan air baku bagi masyarakat petani di Indramayu bisa mendapatkan support air tambahan dan tidak melulu mengandalkan dari sistem jaringan Rentang.

’’(Bendung Cipanas) saat ini sudah mulai konstruksi dengan anggaran mencapai lebih dari 1 triliun rupiah,” paparnya.

Yoseph menjelaskan, alokasi rencana anggaran itu belum termasuk irigasi primer dan sekunder. ’’Insya Allah cepat atau lambat Indramayu bakal makin produktif penghasil beras di Indonesia,” ucapnya.

Baca Juga:  Perusahaan Kendaraan Listrik Asal China Bangun Pabrik di Subang, Ini Lokasinya

Menurut Yoseph, bagian hilir di 3 wilayah bagian tengah Indramayu (Kedokangabus, Kandanghaur dan Losarang) berbeda dengan wilayah timur Indramayu terutama di Kecamatan Kertasemaya, Sliyeg, Tukdana, dan beberapa kecamatan lain.

Di wilayah timur Indramayu masih hijau dan ketersediaan air baku cukup memadai ditambah dengan support jaringan irigasi Rentang dan Bendungan Jatigede. ’’Irigasi di Rentang akan dimodernisasi dengan investasi Rp 1-3 triliun bantuan luar negeri,” tandasnya. (Abh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat